Bilangan Prima Yang Aneh
Bilangan 73.939.133 adalah salah satu bilangan prima yang unik dan aneh.
Jika tiap digit angka tersebut diambil satu persatu dari kanan maka angka yang
tersisa adalah bilangan prima juga. Angka tersebut adalah angka bilangan prima
terbesar yang sejauh ini ditemukan yang memiliki keunikan ini.
Cobalah untuk mengambil satu persatu digit angka dari arah paling kanan:
73.939.133 dan 73,939,13 dan 73,939,1 dan 73.939 dan 7.393 dan 739 dan 73 dan 7
semua adalah bilangan prima!
Sumber: lifesmith.com
Uniknya Angka Sepuluh
Mungkin tidak pernah kita sadari sampai sekarang bahwa nama nama dari
bilangan 1 sampai 10 dalam Bahasa Indonesia memiliki hubungan yang unik,
terutama pada huruf – huruf awal nama nama bilangan penyusun angka 10 tersebut.
Perhatikan berikut :
10 = 9 + 1 = [S]embilan + [S]atu
10 = 8 + 2 = [D]elapan + [D]ua
10 = 7 + 3 = [T]ujuh + [T]iga
10 = 6 + 4 = [E]nam + [E]mpat
10 = 5 + 5 = [L]ima + [L]ima
10 = 9 + 1 = [S]embilan + [S]atu
10 = 8 + 2 = [D]elapan + [D]ua
10 = 7 + 3 = [T]ujuh + [T]iga
10 = 6 + 4 = [E]nam + [E]mpat
10 = 5 + 5 = [L]ima + [L]ima
Dari pejelasan diatas kita ketahui bahwa huruf awal pada nama – nama
bilangan penyusun angka sepuluh memiliki huruf awal yang sama. Inilah salah
satu dari fakta unik matematika yang tak pernah kita sadari.
Uniknya Angka Satu
Tahukah kamu?
Kalau angka satu jika dikalikan dengan angka satu, bisa
menghasilkan bilangan unik, misalnya:
1 x 1 = 1 udah biasa
11 x 11 = 121 umum
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
Mudah bukan mengingatnya?
Uniknya Angka Tiga
Berikut ini fakta unik mengenai angka 3 :
- Semua bilangan yang hasil penambahan digitnya berjumlah 3, 6, atau 9, pasti bilangan tersebut dapat dibagi 3.
Contoh :
12 = 1 + 2 = 3
33 = 3 + 3 = 9
63 = 6 + 3 = 9
675 = 6 + 7 + 5 = 18 = 1 + 8 = 9
16536 = 1 + 6 + 5 + 3 + 6 = 21 = 2 + 1 = 3
12 = 1 + 2 = 3
33 = 3 + 3 = 9
63 = 6 + 3 = 9
675 = 6 + 7 + 5 = 18 = 1 + 8 = 9
16536 = 1 + 6 + 5 + 3 + 6 = 21 = 2 + 1 = 3
Jika Anda masih kurang percaya, coba bagi bilangan-bilangan
di atas dengan angka 3 menggunakan kalkulator.
- Bilangan yang digit-digitnya berulang sebanyak 3 kali atau kelipatannya pasti bisa dibagi 3.
Contoh :
222 = 2 + 2 + 2 = 6 (3x)
666 = 6 + 6 + 6 = 18 = 1 + 8 = 9 (3x)
777777 = 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = 42 = 4 + 2 = 6 (6x)
555555555 = 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 45 = 4 + 5 = 9 (9x)
222 = 2 + 2 + 2 = 6 (3x)
666 = 6 + 6 + 6 = 18 = 1 + 8 = 9 (3x)
777777 = 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = 42 = 4 + 2 = 6 (6x)
555555555 = 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 45 = 4 + 5 = 9 (9x)
- Bilangan yang digit-digitnya berurut sebanyak 3 kali atau kelipatannya pasti bisa dibagi 3.
Contoh :
123 = 1 + 2 + 3 = 6 (3x)
678 = 6 + 7 + 8 = 21 = 2 + 1 = 3 (3x)
345678 = 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 = 33 = 3 + 3 = 6 (6x)
123456789 = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 = 45 = 4 + 5 = 9 (9x)
123 = 1 + 2 + 3 = 6 (3x)
678 = 6 + 7 + 8 = 21 = 2 + 1 = 3 (3x)
345678 = 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 = 33 = 3 + 3 = 6 (6x)
123456789 = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 = 45 = 4 + 5 = 9 (9x)
- Bilangan yang digit-digitnya berurut sebanyak 3 kali atau kelipatannya dengan kelipatan tertentu pasti bisa dibagi 3.
Contoh :
123 = 1 + 2 + 3 = 6 (kelipatan 1) (3x)
246 = 2 + 4 + 6 = 12 = 1 + 2 = 3 (kelipatan 2) (3x)
258 = 2 + 5 + 8 = 15 = 1 + 5 = 6 (kelipatan 3) (3x)
262932 = 26 + 29 + 32 = 87 = 8 + 7 = 15 = 1 + 5 = 6 (kelipatan 3) (3x)
24681012 = 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 = 42 = 4 + 2 = 6 (kelipatan 2) (6x)
123 = 1 + 2 + 3 = 6 (kelipatan 1) (3x)
246 = 2 + 4 + 6 = 12 = 1 + 2 = 3 (kelipatan 2) (3x)
258 = 2 + 5 + 8 = 15 = 1 + 5 = 6 (kelipatan 3) (3x)
262932 = 26 + 29 + 32 = 87 = 8 + 7 = 15 = 1 + 5 = 6 (kelipatan 3) (3x)
24681012 = 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 = 42 = 4 + 2 = 6 (kelipatan 2) (6x)
- 3 adalah salah satu brand operator seluler Indonesia favorit saya, haha, just kidding.
- Jadi kesimpulannya, bilangan berapapun jika dikalikan dengan angka 3 maka hasil penjumlahan digit-digit dari hasil perkaliannya pasti berjumlah 3, 6, atau 9. Begitu juga sebaliknya, berapapun besarnya suatu bilangan, jika hasil penjumlahan digit-digit bilangan tersebut berjumlah 3, 6, atau 9 maka bilangan tersebut pasti bisa dibagi 3. Bilangan yang digit-digitnya sama atau berurut sebanyak kelipatan 3 pasti juga bisa dibagi 3.
Uniknya Angka dalam
Bahasa Indonesia
Fakta unik ternyata ditemukan dalam pola sederetan angka.
Setiap negara, bangsa, dan daerah pasti memiliki penyebutan sendiri untuk
angka-angka dari satu, dua sampai dengan sepuluh.
Misalnya angka tiga kita menyebutnya di Indonesia, tapi di
negara lain ada yang menyebutnya tri, three, san, tolu dan lain sebagainya.
Bahkan bila ada yang masih ingat angka-angka tersebut dalam
bahasa daerah, maka terkadang ada angka yang penyebutannya sama dan ada pula
yang berbeda dengan Bahasa Indonesia.
1 = Satu
2 = Dua
3 = Tiga
4 = Empat
5 = Lima
6 = Enam
7 = Tujuh
8 = Delapan
9 = Sembilan
2 = Dua
3 = Tiga
4 = Empat
5 = Lima
6 = Enam
7 = Tujuh
8 = Delapan
9 = Sembilan
Ternyata setiap bilangan mempunyai saudara ditandai dengan
huruf awal yang sama. Bila kedua saudara ini dijumlahkan angkanya, maka
hasilnya pasti sepuluh. Contohnya Satu dan Sembilan mempunyai huruf awal, yaitu
S, dan bila dijumlahkan satu dan sembilan hasilnya adalah sepuluh.
Begitu juga dengan Dua dan Delapan, Tiga dan Tujuh kemudian
Empat dan Enam. Berturut-turut sampai dengan angka Lima. Lima dijumlahkan
dengan dirinya sendiri juga hasilnya sepuluh.
Tidak sampai disitu, ternyata huruf awalnya juga punya
peranan penting terbentuknya bilangan itu. Misalnya Satu dan Sembilan sama-sama
huruf awalnya adalah S yang secara kebetulan berada pada urutan 19 dalam
alpabet. Bila angka satu dan sembilan dijumlahkan kemudian dibagi dua untuk
mencari rata-ratanya maka hasilnya adalah 5. Bentuk angka 5 sangat identik
dengan huruf S.
Kemudian Dua dan Delapan. Huruf awalnya adalah D yang
urutan keempat. Bila delapan dibagi dua maka hasilnya adalah empat
(pembenaran).
Selanjutnya Empat dan Enam. Huruf awalnya adalah E yang
urutan kelima. Lima berada di antara Empat dan Enam (pembenaran lagi).
Sedangkan angka Lima, huruf awalnya adalah L. Dimana L
digunakan untuk simbol angka lima puluh dalam perhitungan Romawi (pembenaran
yang masih nyambung).
Lalu bagaimana dengan Tiga dan Tujuh? Ternyata susah cari
pembenarannya. Ditambah, dikurang, dibagi dan dikali ternyata belum juga
ketemu. Tiga dikali tujuh hasilnya 21, kurang satu angka dengan huruf T yang
urutan ke 20. Tapi simbol V digunakan untuk menunjukkan angka tujuh dalam
perhitungan Arabic. Dan V diurutan ke-22.
Rahasianya, tidak pake matematika. Cukup ditulis saja di
kertas kosong, kemudian pasti bisa ketemu hubungannya. Coba tulis huruf T kecil
(t) di sebuah kertas. Kemudian putar kertasnya 180 derajat, maka Anda bisa
lihat angka tujuh dengan jelas. Lalu bagaimana dengan angka tiga? Juga sama.
Tulis huruf T besar di kertas pake font Times New Roman
kemudian putar 90 derajat ke kanan searah jarum jam. Anda pasti bisa melihat
angka tiga dengan jelas. Tapi sedikit mancung (pembenaran yang juga dipakasakan
sekali).
Pola unik ini mungkin hanya bisa ditemukan di Indonesia.
Lalu bagaimana dengan di Malaysia yang juga memakai bahasa yang sama? Ternyata
di Malaysia, angka 8 tidak disebut sebagai Delapan, tapi Lapan. Jadi pola ini
hanya milik Indonesia.
Utak-atik Angka
1. Apabila anda ingin mendapatkan sebuah bilangan yang jika dikalikan
dengan 9 hasilnya adalah semaunya angka 1 dan sebuah angka 0, maka anda kalikan
saja dengan bilangan 123456789
2. Apabila anda ingin mendapatkan sebuah bilangan yang jika dikalikan dengan
18 hasilnya adalah semuanya angka 2 dan sebuah angka 0, maka anda
kalikan saja dengan bilangan 123456789
3. Apabila anda ingin mendapatkan sebuah bilangan yang jika dikalikan
dengan 27 hasilnya adalah semuanya angka 3 dan sebuah angka 0, maka
anda kalikan saja dengan bilangan 123456789
4. Apabila anda ingin mendapatkan sebuah bilangan yang jika dikalikan
dengan 81 hasilnya adalah semuanya angka 9 dan sebuah angka 0, maka
anda kalikan saja dengan bilangan 123456789
pertanyaan:
lalu berapa hasilnya kalau bilangan 123456789 dikalikan dengan 54?
Asal Mula Angka Nol
Taukah kamu sejarah atau asal mula nagka nol ?Nol dahulu diartikan
ketiadaan dari sesuatu,Konsep tentang bilangan Nol ini telah berkembang
sejak zaman babilonia dan Yunani kuno. Hingga abad ke-7 seorang matematikawan
India bernama Brahmagupta memeperkenalkan beberapa sifat Nol. Diantaranya
adalah:
- Sebuah bilangan jika dikalikan Nol hasilnya akan menjadi NOl
- Sebuah bilanagn jika dijumlahkan dengan NOl maka hasilnya akan tetap bilanagn itu sendiri.
Aakan tetapi Bragmaputra ini mengalami kesulitan ketika bertemu dengan
pembagian Nol. Contah berapakah hasil 6/0 ?. Beliau (Bragmaputra )memang
kesulitan mendefinisikan hasilnya dan bahkan cenderung pada kesimpulam yang
salah. Yaitu ketika mendefinisikan “sebuah bilangan yang dibagi Nol maka
hasilnya adalah tetap bilangan itu sendiri”. Ini adalah kesimpulan yang teramat
fatal kesalahanya dalam dunia ilmu matematika, karena harusnya hasilnya adalah
tidak terdefinisi. Namun batapun itu teta[lah kiat harus mengapresiasi
kegigihannya zaman dahulu dalam disiplin ilmu matematika.
Maka setelah itu seorang matematikawan muslim bernama Al-khawarizmi
meneliti perhitungan-perhitungan bangsa India yang dipelopori oleh Bragmaputra
tersebut denagn menggambarkan system nilai tempat dari bilangan yang melibatkan
bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Penggunana Nol inilah yang dijadikan
oleh al khawarizmi sebagi nilai tempat basisi 10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Selamat Datang Di Blogger Ignasius Fandy Jayanto