Data Pribadi Saya

Nama Pemilik: Ig Fandy Jayanto

Alamat Rumah: Seputih Banyak, Kab. Lampung Tengah


Riwayat Pendidikan:

SD N 1 Sumber Baru
SMP N 1 Seputih Banyak
SMA Paramarta 1 {jurusan Ipa 1}
S1 di UM Metro {jurusan FKIP Matematika}

sedang menempuh pendidikan di Universitas Lampung (Unila)

Pekerjaan:
Guru di SMP Paramarta 1 Seputih Banyak
.........
.........
.........


Selasa, 27 Maret 2012

CINTA = PERHITUNGAN MATEMATIKA + PERASAAN = (Sebuah prespektif logika..)



Dia : kenapa sulit sekali kita memiliki perasaan orang lain ?
Aku : maksudnya ?
Dia : bahwa kita harus memiliki perasaan itu ?
Aku : pernahkah kita berfikir, bahwa kita sudah cukup egois untuk
  menyimpan perasaan sendiri, menikmatinya,tidak pernah berbagi, sehingga tidak pernah diutarakan ?
Dia : cinta dalam hati…
Aku : menurut kamu ? egoiskah orang yang hanya mencintai dalam hati ?
Dia : Tidak… mungkin karena waktu yang belum bisa memberikan
kesempatan.
Aku : bukan Cuma tidak pernah diberikan kesempatan, tapi juga begitu
banyak perhitungan.
Dia : cinta harus dihitung ya ? seperti matematika ?
Aku : Bukan Cuma harus dihitung, tapi juga harus dipertimbangkan.
Pernah mencintai seseorang, yang bukan hak kita untuk mencintainya ?
Dia : Tak bisa memiliki ?

Aku : Persis.....
Dia : Pernah
Aku : Rasanya ?
Dia : Seperti perih yang menjalar ke urat nadi. lalu memecahkan seluruh kantung sel darah yang ada, sakit sekali.
Aku : Sebab itulah cinta harus dihitung, cinta bukanlah perasaan yang
hadir tanpa alasan,cinta juga bukanlah pintu surga yang menjanjikan kebahagian melulu,cinta itu sebuah perjanjian diatas sebuah ikatan,jika perjanjian dibatalkan maka putuslah ikatan tersebut, lalu bagaimana menghitung perjanjian tersebut,dengan retensi waktu yang lama. Harus ada fasilitas kan ?
Dia : ya…
Aku : apa fasilitasnya ?
Dia : Aku tidak tahu.
Aku: fasilitasnya adalah hati kita,mampukah hati kita menampung
beban perasaan cinta yang berat tersebut ? lalu menjadikannya ringan seketika, cinta juga bukanlah
sekedar perasaan yang tidak bisa diperhitungkan,
cinta adalah tanggung jawab. Tanggung jawab memperhitungkan sanggupkah kita membahagiakan orang yang kita cinta ?
dengan apa ? bagaimana ? seperti apa ? semua ada caranya,
meskipun setiap cara pasti berbeda, begitupun dengan hasil yang akan kita dapatkan.
Dia : Lalu dimana posisi sebuah ketulusan ?
Aku : ketulusan akan hadir, ketika semua sudah diperhitungkan.
Menjadikannya mapan,untuk menopang cinta yang ada hingga menjauhkan keruntuhan yang bukan Cuma sekedar gubuk
yang dimiliki, tapi juga rumah yang indah.
Ketulusan justru hadir ketika semua fasilitas dapat dilengkapi, untuk membahagiakan perasaan orang yang akan kita cintai. Dengan cara yang berbeda…
Dia : lalu bagaimana dengan cinta yang tidak dapat dimiliki ?
Aku : Cinta harus dimiliki, itu adalah pembuktian bahwa kita benar-benar
menganggap serius perasaan cinta tersebut. Cinta tak harus memiliki hanyalah alasan orang-orang yang kalah
dalam berperang dengan keadaan dan perasaan !
Dia : Egois ?
Aku : Bukan, hanya sebuah pembuktian.
Dia : Jika kita tidak mampu ??
Aku : Jangan pernah berharap mencintai dengan ketidakmapanan !
karena itu hanya ada didalam novel atau mimpi indah.
Dia : Seperti kamu.. ??
Aku : salah satu alasan mengapa sampai hari ini aku tidak pernah
memaksakan perasaan ini, karna aku tahu, aku tidak dapat memberikan fasilitas yang layak untukmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang Di Blogger Ignasius Fandy Jayanto