Logika Geometris Solusi Menyelesaikan Kubus Rubik

Logika Geometris Solusi Menyelesaikan Kubus Rubik

Kubus Rubik pada dasarnya adalah bangun geometri kubus berukuran 3x3x3. Karena itu Rubik bervolume 27 kubus kecil penyusunnya. Tetapi karena kita hanya memperhatikan bagian permukaan maka tidak perlu sebanyak 27 kubus. Justru di situlah letak asyiknya permainan Rubik.

Terdapat banyak solusi untuk menyelesaikan kubus Rubik. Di sini Paman APIQ akan mencatat beberapa solusi dengan logika geometris.

1. Solusi lapis demi lapis (layer by layer)

Secara geometris terdiri dari 3 langkah:
a. Susun bangun 1x3x3
b. Susun bangun 2x3x3
c. Susun bangun 3x3x3

David Singmaster adalah terkenal untuk metode ini. Kontribusi sangat besar dari Profesor Matematika ini adalah notasinya yang sangat rapi. Hampir semua solusi Rubik saat ini memanfaatkan notasi David Singmaster.

Metode lapis demi lapis ini semakin melejit dengan dipublikasikannya algoritma CFOP oleh Jessica Fridrich. Algoritma CFOP meringkas metode lapis demi lapis ini menjadi lebih singkat. Konsekuensinya seseorang perlu lebih banyak menghafal algoritma.

2. Metode Kubus demi Kubus

Terdiri dari 3 langkah utama:
a. Temukan kubus 1x1x1
b. Buat kubus 2x2x2
c. Buat kubus 3x3x3

Lars Petrus adalah tokoh utama untuk metode ini. Metode ini lebih logis intuitif. Keuntungannya, kita tidak perlu banyak menghafal rumus algoritma. Kelemahannya, beberapa merasa berat bila harus berpikir terus.

3. Membangun Titik Sudut Dahulu

Terdiri dari 2 langkah utama:
a. Pasang 8 sudut yang dibutuhkan
b. Lengkapi dengan 12 edge membentuk 12 rusuk

Tampaknya hanya terdiri dari 2 langkah. Tetapi bukan berarti lebih sederhana. Waterman adalah tokoh untuk pendekatan ini.

4. Solusi Tiang demi Tiang

Terdiri 3 langkah utama:
a. Bangun tiang 3x1x1
b. Bangun tiang 3x2x2
c. Bangun tiang 3x3x3

Paman APIQ mengenalkan metode tiang ini dengan nama metode “Sang Merah Putih.” Karena kita dapat memilih tiang yang kita bangun selalu berwarna merah putih, bendera Indonesia.

Metode Sang Merah Putih bersifat nalar intuitif sehingga dapat meminimalisir algoritma hafalan. Tetapi justru memicu nalar kreatif. Merah putih juga mudah dipahami karena warnanya jelas: merah dan putih.

5. Dan lain-lain.

Bagaimana menurut Anda?

Salam hangat…