Data Pribadi Saya

Nama Pemilik: Ig Fandy Jayanto

Alamat Rumah: Seputih Banyak, Kab. Lampung Tengah


Riwayat Pendidikan:

SD N 1 Sumber Baru
SMP N 1 Seputih Banyak
SMA Paramarta 1 {jurusan Ipa 1}
S1 di UM Metro {jurusan FKIP Matematika}

sedang menempuh pendidikan di Universitas Lampung (Unila)

Pekerjaan:
Guru di SMP Paramarta 1 Seputih Banyak
.........
.........
.........


Kamis, 06 Desember 2012

wawasan pengembangan profesi guru




            Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang mana telah memberikan rahmat dan hidayatnya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas kelompok yang di laksankan secara berkelompok, dan juga merupakan tugas kelompok yang pertama dari mata kuliah Profesi Kependidikan di semester empat pada tahun pelajaran 2012/2013.
Saya mengucapkan terima kasih terhadap:
1.      Prof. Dr. H. Juhri AM., M.Pd selaku dosen pengampu Profesi Kependidikan
2.      Kedua orang tua kami yang selalu mendukung selama menyelesaikan makalah ini
3.      Seluruh anggota dari kelompok 3
Kami menyadari benar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun dalam penyampaiannya. Oleh karena itu, kami kelompok 3 mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan penulisan tugas kelompok ini. Atas saran dan kritiknya kami mengucapkan terima kasih. Semoga tugas kelompok ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya bagi kami dan umumnya untuk para pembaca.


Metro,     maret 2013
penyusun


 
 








DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................       i
KATA PENGANTAR.......................................................................................      ii
DAFTAR ISI......................................................................................................     iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................      1
B.     Tujuan Penulisan Makalah......................................................................      2
C.     Sistematika Makalah...............................................................................      2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Peluang dan Tantangan Implementasi Undang-undang Guru dan Dosen   3
B.     Guru dan Dosen Sebagai Tenaga Profesional........................................      6
C.     Pengembangan Profesi Guru.................................................................... 10
D.    Penelitian Tindakan Kelas ( PTK)..........................................................    28
BAB III PENUTUP
A.    Tanggapan...............................................................................................    37
B.     Kesimpulan.............................................................................................    39
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang profesional. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Untuk itu profesionalisme guru dituntut agar terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum regional, nasional maupun internasional.
Berbagai masalah yang berkaitan dengan kondisi guru, antara lain: (1) adanya keberagaman kemampuan guru dalam proses pembelajaran dan penguasaan pengetahuan, (2) belum adanya alat ukur yang akurat untuk mengetahui kemampuan guru, (3) pembinaan yang dilakukan belum mencerminkan kebutuhan, dan (4) kesejahteraan guru yang belum memadai. Jika hal tersebut tidak segera diatasi, maka akan berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan.
Guru adalah jabatan profesi, untuk itu seorang guru harus mampu melaksanakan tugasnya secara profesi. Seseorang dianggap profesi apabila mampu mengerjakan tugasnya dengan selalu berpegang teguh pada etika kerja, independent (bebas dari tekanan pihak luar), cepat (produktif), tepat (efektif), efisien dan inovatif serta didasarkan pada prinsip-prinsip pelayanan prima yang didasarkan pada unsur-unsur ilmu atau teori yang sistematis, kewenangan profesi, pengakuan masyarakat dan kode etik yang regulatif. Pengembangan wawasan dapat dilakukan melalui forum pertemuan profesi, pelatihan ataupun upaya pengembangan dan belajar secara mandiri.
Sejalan dengan hal di atas, seorang guru harus terus meningkatkan profesinya melalui berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran maupun kemampuan lain dalam upaya menjadikan peserta didik memiliki keterampilan belajar, mencakup keterampilan dalam memperoleh pengetahuan (learning to know), keterampilan dalam pengembangan jati diri (learning to be), keterampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to do), dan keterampilan untuk dapat hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis (learning to live together).
B.     Tujuan Penulisan Makalah
1.      Sebagai syarat mengikuti mata kuliah Profesi Kependidikan
2.      Untuk melatih diri dan kelompok untuk menulis karya tulis ilmiah
3.      Untuk menjelaskan tentang teori yang berkaitan tentang Wawasan pwngwmbangan Profesi Guru
4.      Untuk melatih mengembangkan wawasan keilmuan yang membahas tentang peluang dan tantangan implementasi Undang-undang Guru dan Dosen, Guru dan Dosen sebagai tenaga yang profesional, pengembangan profesi guru, dan penelitian tindakan kelas (PTK).

C.    Sistematika Makalah
Makalah ini membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan wawasan pengembangan profesi guru, disusu dan diuraikan dalam bab sebagai berikut: Bab I pendahuluan yang berisi; latar belakang, tujuan penulisan makalah, dan sistematika makalah. Bab II pembahasan yang berkaitan dengan; peluang dan tantangan implementasi UU guru dan dosen, guru dan dosen sebagai tenaga profesional, pengembangan profesi guru, penelitian tindakan kelas(PTK). Bab III tanggapan dan simpulan yang berisi; tanggapan dan simpulan dari kelompok maupun individu.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PELUANG DAN TANTANGAN IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (pasal 1 ayat 1) dinyatalan bahwa: “Guru adalam  pendidik profesional  dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah” . Ciri profesi yang selanjutnya adalah kesejawatan, yaitu rsa kebersamaan di antara sesama guru. Kesejawatan ini diwujudkan dalam persatuan pra guru melalui organisasi profesi dan perjuangan, yaitu PGRI. Melalui PGRI para guru mewujudkan rasa kebersamaannya dan memperjuangkan martabat diri profesinya atas dasar prinsip silih asih. Sementara itu, perwujuda unjuk kerja profesional guru ditunjang dengan jiwa profesionalisme yaitu sikap mental yang senantiasa mendorong untuk mewujudkan diri sebagai guru profesional.
Kualitas profesionalisme ditunjukkan oleh lima unjuk kerja sebagai berikut.
1.      Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar ideal.
2.      Meningkatkan dan memelihara citre profesi.
3.      Keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampilan.
4.      Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi.
5.      Memiliki kabanggaan terhadap profesinya.
Keefektifan profesional guru dapat diwujudkan melalui pemberdayaan potensi dan prestasi para guru. Seorang guru hendaknya memiliki kompetensi  yang mantap. Kompetensi tersebut berada dalam diri pribadi guru yang bersumber dari kualitas kepribadian, pendidikan dan pengalamannya. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi intelektual, fisik, pribadi, sosial, dan spiritual.


1.      Perlindungan Profesi Guru
Status of teacher” merupakan dokumen penting yang dihasilkan oleh ILO dan UNISCO tahun 1966 sebagai satu pengakuan secara global guru sebagai profesi, meskipun dalam kenyataannya belum terwujud secara signifikan. Secara keseluruhan RUU guru terdiri atas 14 bab da 42 pasal dengan ruang lingkup;
1.      Ketentuan umum.
2.      Kedudukan, fungsi dan tujuan.
3.      Prinsip pemberdayaan guru.
4.      Kualifikasi dan kompetensi guru.
5.      Hak dan kewajiban.
6.      Wajib kerja dan ikatan dinas.
7.      Pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian.
8.      Pembinaan dan pengembangan.
9.      Penghargaan.
10.  Perlindungan.
11.  Organisasi profesi, kode etik dan dewan kehormatan.\
12.  Sangsi.
13.  Ketentuan peralihan.
14.  Ketentuan penutup.
Setelah melalui perjuangan panjang selama 5 tahun sejak tahun 1999, dengan melalui 4 presiden dan 4 menteri pendidikan, saat ini RUU Guru telah di sahkan menjadi Undang-Undang Guru dan Dosen dalam rapat Paripurna DPR-RI tanggal 6 Desember 2005. Kelahiran Undang-Undang Guru ini merupakan dambaan bagi semua guru dalam upaya mendapatkan perlindungan hukum yang memberikan jaminan akan hak-hak asasi dan profesinya sebagai insan pendidikan.
2.      Peluan dan Tantangan
Beberapa subtansi RUU Guru yang memiliki nilai “pembaharuan” untuk mendukungprofesionalisme dan kesejahteraan guru antara lain yang berkenaan dengan hal-hal berikut.
a.       Kualifiksi dan kompetensi guru: yang bersyaratkan kualifikasi akademik guru minimal lulusan S-1 atau Diploma IV, dengan kompetensi sebagai agen pembelajaran yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
b.      Hak guru: yang merupakan penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum berupa gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkait denga tugasnya sebagai guru (pasal 15 ayat 1).
c.       Kewajiban Guru: untuk mengisi keadaan darurat adanya wajib kerja sebagai guru bagi PNS yang memenuhi persyaratan.
d.      Pengembangan profesi guru: melalui pendidikan guru yang berorientasi pada pengembangan kepribadian dan profesi dalam satu lembaga pendidikan guru yang terpadu.
e.       Perlindungan: guru mendapatkan perlindungan hukum dalam berbagai tindakan yang merugikan profesi, kesejahteraan, dan keselamatan kerja.
f.       Organisasi profesi: sebagai wadah independen untuk meningkatkan kompetensi karir, wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan dan/atau pengabdian, menetapkan kode etika guru serta memperjuangkan aspirasi dan hak-hak guru.
a.       Pertama: peluang dan tantanga para guru
Sebagai peluang, guru akan memperoleh jaminan dalam mewujudkan otonomi pedagogis yang merupakan hak asasinya sebagai unsur pertama pendidikan, sehingga dapat berkinerja secara profesional dan lebih optimal dengan dukungan kualitas kesejahteraan yang memadai.
b.      Kedua: peluang dan tantanga bagi pemerintah
Dengan berlakunya Undang-Undang Guru, maka pemerintah berpeluang memiliki guru yang profesional dan sejahtera, sehingga berkinerja optimal sebagai pelaksanaan pendidikan.
c.       Ketiga: peluang dan tantanga bagi organisasi guru
Sebagai implementasi dari Undang-Undang Guru, setiap guru harus memasuki organisasi guru untuk mendapatkan perlindungan jaminan hukum. Organisasi guru merupakanpeluang untuk menjadi wadah guru dalam mewujudkan sebuah amanat yang tersirat dan tersurat dalam Undang-Undang Guru.
d.      Keempat: peluang dan tantang bagi pihak terkait
Berbagai pihak terkait sebagai penyelenggaraan pendidikan, para birokrat pendidikan, para pakar, orang tua, dan masyarakat pada umumnya dengan berpeluang untuk mendapatkan kualitas guru yang ideal sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang, yaitu guru profesional.

B.     GUIRU DAN DOSEN SEBAGAI TENAGA PROFESIONAL
1.      Definisi Guru
Guru adalah PENDIDIK PROESIONAL denga tugas utama:
a.       Mendidik,
b.      Mengajar,
c.       Membimbing,
d.      Mengarahkan,
e.       Melatih,
f.       Menilai, dan
g.      Mengevaluasi.
Peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah (pasal 1 ayat 1).
2.      Definisi DOSEN
Dosen adalah PENDIDIK PROFESIONAL DAN ILMUAN dengan tugas utama :
a.       Mentransformasikan,
b.      Mengembalikan, dan
c.       Menyebarluaskan.
Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (pasal 1 ayat 2).
3.      Fungsi
a.       Guru sebagai tenaga profesional
Berfungsi meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
b.      Dosen sebagai profesional
Berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdian masyarakat mutu pendidikan nasional (ps 5).
4.      Tujuan
Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan :
a.       Melaksanakan sistem pendidikan nasional; dan
b.      Mewujudkan tujuan pendidikan nasional (pasal 6).
5.      Tujuan Pendidikan Nasional
a.       Berkembangnya potensi peserta pendidik agar:
1.      Menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan
2.      Menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab (pasal 6).
6.      Pengakuan
Pengakuan kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan:
SERTIFIKAT PENDIDIK (pasal 2 dan pasal 3).
7.      Persyaratan Guru
Guru wajib memiliki:
a.       Kualifikasi akademmik sarjana atau diploma empat (SI atau D-VI)
b.      Komponen pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional
c.       Sertifikan pendidik
d.      Sehat jasmani dan rohani
e.       Kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional (pasal 3 sampai dengan 12)
8.      Persyaratan Dosen
Dosen wajib memiliki:
a.       Kualifikasi akademik
1.      Megister untuk program diploma (D) atau sarjana (SI).
2.      Doktor untuk program pasca sarjana (S2, S3)
b.      Kompetensi pada bidang keahlian tententu
c.       Sertifikat pendidikan
d.      Jabatan akademik
e.       Sehat jasmani dan rohani
f.       Kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (pasal 45 sampai dengan 12)
9.      Sertifikasi
a.       Sertifikasi pendidik guru dan dosen diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang:
1.      Memiliki program pengadaan tenaga pendidikan yang berakreditasi;dan
2.      Ditetapkan oleh pemerintah (ps 11:12 dan 47:1).
b.      Syarat sertifikat untuk dosen:
1.      Pengalaman kerja 2 tahun sebagai pendidik di perguruan tinggi
2.      Jabatan akademik minimum asisten ahli (ps 47:1).
10.  Hak Guru
Guru memiliki hak untuk memperoleh hal-hal berikut.
a.       Penghasilan kebutuhan hidup dan kesejahteraan sosial.
b.      Promosi dan penghargaan.
c.       Perlindungan melaksanaan tugas dan HKI.
d.      Kesempatan meningkatkan kompetensi.
e.       Memanfaatkan sarana dan prasarana.
f.       Kebebasan dalam menilai dan penentuan kelulusan, penghargaan, dan lain-lain.
g.      Rasa aman dan jaminan keselamatan.
h.      Kebebasan berserikat dalam organisasi profesi.
i.        Kesempatan berperan dalam kebijakan pendidikan.
j.        Kesempatan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi.
k.      Pelatihan dan pengembangan profesi (pasal 14:1).
11.  Hak Dosen
Dosen memiliki hak untuk memperoleh hal-hal berikut.
a.       Penghsilan kebutuhan hidup dan kesejahteraan sosial.
b.      Promose dan penghargaaan.
c.       Perlindungan melaksanaan tugas dan HKI.
d.      Kesempatan meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar dan lain-lain serta penelitian dan PPM.
e.       Kebebasan akademik, mimbar akademik dan otonomi keilmuan.
f.       Kebebasan berserikat dalam organisasi profesi keilmuan (pasal 51:1).
12.  Penghasilan Guru
a.       Gaji pokok (GP)
b.      Tunjangan melekat (anak, istri dan lain-lain)
c.       Tunjangan fungsional
d.      Tunjangan profesional
e.       Tunjangan khusus, bagi yang bertugas di daerah khusus
f.       Maslahat tambahan, merupakan tambahan kesejahteraan.
13.  Penghasila Dosen
a.       Gaji pokok (GP)
b.      Tunjangan melekat (anak, istri dan lain-lain)
c.       Tunjangan fungsional, APBN/D
d.      Tunjangan profesional (setara 1 x GP), APBN/D
e.       Tunjangan khusus, bagi yang bertugas di daerah khusus
f.       Tunjangan kehormatan kepada profesor (serata 2x GP), oleh penyelenggara pendidikan
g.      Maslamat tambahan, merupakan tambahan kesejahteraan (misalnya asuransi, kesehatan dan lain-lain).

14.  Kewajiban Guru
a.       Merencanakan pembelajaran, proses, evaluasi
b.      Meningkatkan dan m,engem,bangkan kualifikasi akademik
c.       Bertindak objektif dan tidak diskriminatif
d.      Memelihara persatuan dan kesatuan ( pasal 20).
15.  Kewajiban Dosen
a.       Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
b.      Merencanakan pembelajaran, proses dan evaluasi
c.       Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi
d.      Bertindak objektif dan tidak diskriminatif
e.       Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa (pasal 60).
16.  Ketentuan Peralihan dan Ketentuan Penutup
a.       Guru dan dosen yang belum memiliki sertifikat pendidik memperoleh tunjangan fungsional dan maslahatan tambahan paling lama 10 tahun, atau yang bersangkutan telah memenuhi kewajiban memiliki sertifikat pendidik (pasan 80:1)
b.      Pemerintah mulai melaksanakan program sertifikat pendidik paling lama dalam 12 bulan ( pasal 82:1)
c.       Guru yang belum memiliki kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik, wajib memilikinya paling lama 10 tahun (pasal 82:2)
d.      Peraturan untuk melaksanakan UU ini diselesaikan selambat-lambatnya 18 bulan (pasal 83).

C.    PENGEMBANGAN PROFESI GURU
Keputusan Mentri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor  84/1993tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dan Keputusan Bersama Mentri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian NegaraNomor 0433/P/1993 dan Nomor 25 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya,kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru harus menggunakan angka kredit.
Kenaikan pangkat/jabatan Guru Pembina/Golongan IV-A ke atas mewajibkan adanya kredit kegiatan Pengembangan Profesi.Salah satu kegiatan Pengembangan Profesi Guru adalah Menyusun Karya Tulis Ilmiah.
Pengembangan profesi adalah kegiatan guru dalam rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan,teknologi dan keterampilan untuk meningkatkan mutu,baik bagi proses belajar-mengajar dan profesionalisme tenaga pendidikan lainya maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan.
Macam kegiatan guru yang termasuk kegiatan Pengembangan Profesi adalah sebagai berikut.
1.      Mengadakan Penelitian di bidan pendidikan.
2.      Menemukan teknologi tepat guna di bidang  pendidikan.
3.      Membuat alat pelajaran/peraga atau bimbingan
4.      Menciptakan karya tulis
5.      Mengikuti kegiatan kurikulum.

Karya Tulis Ilmiah dibidang pendidikan terdiri dari:
a.       Karya(tulis) ilmiah hasil penelitian,pengkajian,survey,dan/atauevaluasi di bidang pendidikan
b.      Karya tulis atau makalah yang berisi tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan.
c.       Tulisan ilmiah popular di bidang pendidikan dan kebudayaan yang disebarluaskan melalui media massa.
d.      Prasaran yang berupa tinjauan,gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah
e.       Buku pelajaran atau modul
f.       Diktat pelajaran
g.      Karya terjemahan buku pelajaran/karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan.

Untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Pembina Tingkat I,golongan IV/B
Sampai golongan ruang IV-e/Guru Utama,diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya 12(dua belas) angka kredit dari unsur pengembangan profesi.
Untuk memudahkan pemahaman,karya tulis ilmiah dikelompokkan menjadi:laporan hasil kegiatan ilmiah,tulisan dan buku.

Tabel 3.1 Pengelompokan Karya Tulis Ilmiah
Macam Karya Tulis Ilmiah

1.Karya tulis ilmiah hasil penelitian,pengkajian,surfey dan evaluasi
1.Laporan Hasil Kegiatan Ilmiah
2.karya tulis atau makalah yang berisi tinjauan atau ulasan ilmiah.
2.Tulisan Ilmiah
3.Tulisan ilmiah populer

4.Prasaran berupa tinjauan,gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan pada pertemuan ilmiah

5.Buku pelajaran atau modul
3.Buku
6.Diklat pelajaran

7.Karya penerjemah


1.      Dasar-dasar Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Kegiatan penelitian,pengembangandan evaluasi disebut sebagaikegiatan ilmiah apabila yang dipermasalahkan  berada di kawasan ilmu dan menggunakan metode berfokir ilmiah dalam pengkajiannya.
Karya tulis ilmiah memiliki ciri khas yaitu: kebenarannya,metode kajiannya,dan tata cara penulisannya bersifat keilmuan.
Bentuk atau,format penulisan ilmiah sangat beragam mulai dari laporan ilmiah yang berbentuk buku atau artikel sampai dengan gagasanyang ditulis melalui media massa.
Tidak semua karya tulis itu merupakan karyatulis ilmiah(ilmiah artinya mempunyai sifat keilmuan.
Suatu karya tulis,apakah itu berbentuk laporan,makalah,buku maupun terjemahan,baru dapat disebut karya tullis ilmiah apabila sedikitnya memiliki tiga syarat berikut.
a.       Isi kajiannya pada lingkup pengetahuan limiah.
b.      Langkah pengerjaanya dijiwai atau menggunakan metode ilmiah (metode berfikir ilmiah).
c.       Sosok tampilanya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu bentuk tulisan keilmuan.
Antara pengetahuan (knowledge) dan pengetahuan ilmiah (ilmu,science) memiliki pengertian yang berbeda.Pengetahuan adalah  segala sesuatu yang kita ketahui,sedangkan ilmu meriupakan bagian dari pengetahuan yang mempunyai ciri khusus.

Terdapa tiga macam kegiatan ilmiah dasar yakni:
Penelitian (research),pengembangan (Development) serta evaluasi (evaluation.
Proses kerja ilmiah dicirikan dengan digunakannya metode keilmuan yang ditanda dengan adanya:
a.       Argumentasi teoretik yang benar,sahih dan relevan,
b.      Dukungan faktor empiris,dan
c.       Analisis kajian yang mempertautkan antara argumentasi teoretik dangan faktor empirik terhadap permasalahan yang dikaji.

Tabel 3.2 Tiga Macam Kegiatan Ilmiah Dasar
NO
Macam Kegiatan Ilmiah Dasar
Macam karya tulis
Contoh judul
1
Penelitian (research) Sesuatu kegiatan pengkajian terhadap suatu permasalahan yang dilakukan berdasarkan metode ilmiah yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dari hasil yang dipermasalahkan
1.    Laporan hasil penelitian
2.    Tulisan
Pengaruh pemberian tugas secara perorangan dan secara kelompok terhadap hasil tugas dan hasil belajar.Dimensi Teknologi pendidikan yang Urgen Diteliti( jUrnal Teknologi pembelajaran.Tahun I, No. 1,1992).

Model sekolah bagi pekerja Anak (jayakarta,3 Agustus 1994).
Rancangan Modul pengajaran Bahasa indonesia di SD .Kurikulum Baru,Tanpa PSPB (kompas), 18 Juni 1994)

Evaluasi peningkatan Kegiatan Guru Sehubungan dengan penerapan Jabatan Fungsional Guru dan Angka  Kreditnya .
Quo Vadis Kurikulum Muatan Lokal (Surga,6 Juni 1994)
2
Pengembangan (development) suatu kegiatan yang dapat berupa perancangan,perancangan atau rekayasa yang dilakukan dengan berdasar pada metode berfikir ilmiah guna memecahkan; permasalahan yang nyata terjadi,sehingga hasil kerja pengembangan vberupa ilmiah atau teknologi yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
1.    Laporan hasil pengembangan
2.    Tulisan makalah ringkasan hasil pengembangan

3
Evaluasi (evaluation) Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang diperoleh melalui tatacara tertentu berdasar pada metode berfikir ilmiah.
Hasil kerja evaluasi  adalah pengetahuan ilmiah yang digunakkan untuk pengambilan kebijakan terhadap hal yang dipermasalahkan.






1.    Laporan hasil evaluasi
2.    Tlisan atau makalah ringkasan hasil evaluasi

Tabel 3.3 Langkah Kerja Penelitian,Pengembangan dan Evaluasi
NO
Langkah Keja Penelitian
Langkah Kerja Pengembangan
Langkah Keja Evaluasi
1.
Menganalisis dan merumuskan Masalah dari data pendahulu
1.    Menganalisis dan merumuskan permasalahan yang akan dikembangkan/dirancang/dikaji.
1.    Menganalisis dan merumuskan masalah yang akan dievaluasi.


2.
Penyusunan hipotesa berdasarkan logika deduksi dari pengetahuan ilmiah yang telah anda sampai saat ini.
2.    Penyusunan kriteria rancangan berdasar logika deduksi dari pengetahuan ilmiah yang telah ada sampai saat ini.
2.   Menyusun  kriteria
Yang  akan digunakan dalam evaluasi berdasar logika deduksi dari pengetahuan ilmiah yang telah ada sampai saat ini
3.
Penyimpulan fakta empiris untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan menggunakan logika induktif.
3.    Pengumupulan fakta empiris dengan bentuk pembuatan rancangan/pengembangan/rekayasa atau kajian yang sesuai dengan kriteria yang diajukan.
3.   Mengumpulkan fakta empiris dari hal-hal yang  akan dievaluasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
4.
Analisis,diskusi,penarikan kesimpulan dan penulisan laporan.
4.    Mengkaji kesesuaian hasil pengembangan/rekayasa /rancangan kajian terhadap kriteria dengan menggunakan logika induktif.
5.    Analisis,diskusi,penarikan kesimpulan dan penulisan laporan.


4.   Menguji fakta dengan kriteria menggunakan logika induktif



5.Analisis,diskusi,penarikan kesimpulan dan penulisan laporan.




2.      Jenis Karya Tulis Ilmiah
a.      Laporan Hasil Kegiatan Ilmiah
Keja penelitian,pengembangan,dan evaluasi memerlukan pelaporan hasil.Laporan hasil kegiatan ilmiah tersebut umumnya berbentuk  buku dan disebut sebagai buku laporan hasil.
Kerangka isi dan format laporan hasil dapat berbeda –beda sesuai dengan tujuan pelaporan,namun pada umumnya terdiri dari tiga bagian utama yakni: bagian pendahuluan,bagian isi dan bagian penunjang.

Tabel 3.4 Langkah Hasil Kegiatan Ilmiah
Bagian Pendahuluan
Bagian Isi
Bagian Penunjang
a.     Halaman Judul
b.     Persetujuan
c.     Kata Penghantar
d.     Daftar isi
e.     Daftar Tabel
f.      Daftar Gambar
g.     Daftar lampiran
h.     Abstrak/Ringkasan
I.     Permasalahan atau pendahuluan
II.     Kajian teori atau pembahasan
III.     Metodologi dan prosedur pengkajian
IV.     Hasil-hasil dan diskusi hasil kajian
V.     Kesimpulan dan Saran-saran


a.    Daftar Pustaka
b.    Lampiran-lampiran

Laporan hasil merupakan sajian tertulis dari hasil kegiatan ilmiah yang telah dilakukan.Dengan demikian,penulisan laporan merupakan pekerjaan terakhir dari rangkaian kegiatan penelitian,pengembangan atau evaluasi.Langkah-langkah utama dari suatu kegiatan ilmiah tersaji pada tabel berikut.


Tabel 3.5 Langkah-langkah Kegiatan Ilmiah
Langkah-langkah
Uraian kegiatan
Langkah 1
Mencari,menganalisis dan menetapkan masalah yang akan diteliti,dikembangkan atau dievaluasi,singkatnya,langkah pertama ini adalah rumuskan masalah apa yang akan dibahas.
Langkah 2
Mematangkan,memantapkan dan menghimpun sebanyak mungkin data dari permasalahan yang akan diuji.salah satu wadah yang efektif dalam menghimpun dan mendiskusikan permasalahan adalah melalui forum seminar ilmiah.
Langkah 3
Melakukan kegiatan yang umumnya dimulai dengan mencari landasan-landasan keilmuan yang akan digunakan dalam pengkajian,selanjutnya mengumpulkan fakta-fakta dan menganalisisnya dengan menggunakan nalar keilmuan dan kemudian menarik simpulan-simpulan hasil kajian.
Langkah 4
Menuliskan hasil-hasil kegiatan dengan menggunakan tata cara format sesuai dengan tujuan pelaporan.



b.      Tulisan Ilmiah
Publikasi kegiatan ilmiah seperti penelitian,pengembangan dan evaluasi dapat berbentuk laporan atau pun berbentuk tulisan ilmiah. Perbedaan antara laporan wdan tulisan ilmiah sangat jelas. Laporan menyajikan secara menyeluruh hasil kegiatan ilmiah yang dilakukan,sedangkan tulisan ilmiah hanya menyajikan ringkasan atau hal-hal yang menarik dari suatu hasil kegiatan ilmiah.
Tulisan ilmiah sering juga disebut sebagai sebagai makalah. Makalah dapat menjadi artikel bila termuat di majalah ilmiah,atau sebagai bahan tulisan dari siaran radio atau televise,atau bahan tertulis dalam sajian lisan di pertemuan ilmiah.
Tulisan ilmiah yang tersaji dengan bahasa dan format yang lebih ”popular” disebut bagian tulisan ilmiah popular.
Tulisan ilmiah mempunyai cirri khusus yakni: isi sajiannya berada pada kawasan ilmu,penulisanny cermat,tepat,benar, menggunakan sistematika yang umum dan jelas,dan bersifat objektif.
Kerangka tulisan ilmiah terdiri dari tiga bagian,yakni bagian pendahu8luan,bagian isi dan bagain penunjang.
Tulisan ilmiah yang dipublikasikan melalui majalah ilmiah pada umumnya berupa laporan hasil kegiuatan ilmiah,khususnya berupa laporan  hasil penelitian.
Jurnal ilmiah acapkali juga menyajikan laporan hasil evaluasi tinjauan autau ulasan dari sesuatu kegiatan atau produk pengembangan ilmiah.
Contoh judul tulisan ilmiah hasil penelitian pengembangan dan dan evaluasi serta judul tulisan ilmiah popular  seperti tersaji pada table berikut.

Tabel 3.6 Contoh Judul Penulisan Ilmiah
Hasil Penelitian
Kegiatan Perkembangan
Kegiatan Evaluasi
Ilmiah Populer
Pengunaan media Gambara dalam pengajaran membaca terhadap prestasi belajar sisiwa kelas 1,SD
Fungsi pengajaran remedial dalam perancangan modul
Kesesuaian rancangan buku ajar SD dengan Kurikulum 1994.
Krisis motifasi belajar (Merdeka,28 Juli 1994).

c.       Buku
Menulis buku merupakan salah satu kegiatan pengembangan profesi guru.Hasil karya tulisan dapat berupa buku pelajaran,modul,diktat ataupun karya terjemahan.
Sebagai karya ilmiah,kerangka isi buku pun harus memiliki kebenaran ilmiah.Di samping itu,buku karya ilmiah hendaknya menarik dan mudah dipahami    oleh pembaca.
Kerangka isi buku pelajran terdiri dari tiga bagian utama: Pendahuluan, Sajian isi, dan Penunjang.

Tabel Kerangka Isi Buku Pelajaran
Bagian Pendahuluan
Bagian Isi
Bagian Pengunjung
  1. Kata Pengantar
  2. Daftar Isi
  3. Penjelasan Tujuan Buku Pelajaran
  4. Petunjuk Penggunaan Buku
  5. Petunjuk Pengerjaan Soal Latihan
  1. Judul BAB atau topic isi bahasan
  2. Uraian singkat isi pokok pembahasan
  3. Penjelasan tujuan bab
  4. Uraian isi pelajaran
  5. Penjelasan teori
  6. Sajian contoh
  7. Ringkasan isi bab
  8. Soal latihan
  9. Kunci jawaban soal latihan.
  1. Daftar Pustaka
  2. Lampiran-lampiran

Tabel 3.8 Kerangka Isi Diklat
Bagian Pendahuluan
Bagian Isi
Bagian penunjang
  1. daftar Isi
  2. PenjelasanTujuan Diklat Pelajaran
  1. Judul bab atau topiuk isi bahasan
  2. Penjelasan tujuan bab
  3. Uraian isi pelajaran
  4. Pejelasan teori
  5. Sajian contoh
  6. Soal latihan
Daftar Pustaka

Tabel 3.9 Kerangka Isi Modul
Materi Modul
Isi Modul
  1. Buku petunjuk siswa
  2. Buku isi materi bahasan
  3. Buku kerja siswa
  4. Buku evaluasi
  5. Buku pegangan tutor
  1. Judul
  2. Pengantar
  3. Petunjuk penggunaan modul
  4. Tujuan umum pembelajaran
  5. Kemampuan ptrasyarat
  6. Pretes
  7. Tujuan khusus pembelajaran
  8. Isi bahasan
  9. Kegiatan belajart
  10. Rangkuman
  11. Tes
  12. Sumber media
  13. Tes akhir dan umpan balik
  14. Rancangan pengajaran remedial
  15. Daftar pustaka

Agar buku,diktat atau moidul mudah dan menaraik untuk dibaca,upayakan pemakai:
1.      Kalimat-kalimat pendek tetapi jelas;
2.      Kalimat aktif
3.      Gambar/ilustrasi yang sesuai untuk memperjelaa dan menarik perhatiuan;
4.      Contoh-contoh;
5.      Berbagai variasi dalam format sajian,bentuk dan besaran huruf guna penekanan pemakaian dan penekanan hal-hal yang penting.
Untuk kepentingan pembelajaran,tidak jarang diperlukan kerja penerjemah.Karya tulis terjemahan adalah hasil karya penerjemah buku pelajaran atau karya ilmiah  dan bahasa asing ke bahasa indoneszia atau sebaliknya,atau dari bahasa Daerah kebahasa Indonesia atau sebaliknya.
Seseorang yang hendak mene4rjemahkan buku pelajaran setidak-tidaknya harus memenuhi persyaratan-persyaratan menguasai materi yang akan diterjemahkan,menguasai bahasa asing,menguasai bahasa Indonesia dan menguasai teknik menerjemahkan.


3.      Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Karya Ilmiah merupakan karya tulis yang bersifat formal.Karna sifat formalnya itu,penulisannya pun harus mengikuti ketentuan-ketentuan penulisan karya tulisa ilmiah.
Teknik penulisan menyangkut sistematika penulisan,cara merujuk dan menulis daftar rujukan,tabel/gambar,dan bahasa,termasuk penerapan ejaan.
Sistematika Penulisan ,Skripsi Teksis,Disettasi,Makalah,dan Laporan Penelitian,Yakni:
a.       Peningkat 1: Tulisan bab dan judul bab ditulis dengan huruf besar semua,bold, dan diletakkan di tengah
b.      Peringkat 2 : Ditulis dengan huruf besar kecil,blod dan diletakkan di tepi kiri
c.       Peringkat 3 : Ditulis dengan huruf  besar kecil,bold,dan diletakkan di tepi kiri
d.      Peringkat 4 : Ditulid dengan huruf besar kecil dengan cetak miring,bold,dan diletakkan di tepi kiri.
e.       Peringkat 5 : Ditulis dengan huruf 1,2 cm dari tepi kiri bold,dan diakhiri dengan titik.

Tabel 3.10 Sistematika Penulisan Karya Tulis
TAKSONOMI PENGAJARAN
Judul artikel (peringkat 1 ) ditulis dengan huruf besar semua bold,diletakkan di tengah.Teks berikutnya diberi jarak 4 spasi.

METODE PENGAJARAN
Judul bagian ini termasuk peringkat 2 ditulis dengan huruf besar semua,bold,dan diletakkan di tepi kiri.Paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri,baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.

STRATEGI PENYAMPAIAN PENGAJARAN
Judul sub bagian ini termasuk peringkat 3.Ditulis dengan huruf besar semua,bold,dan diletakkan di tepi kiri.Paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri,baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.


MEDIA PENGAJARAN
Judul sub bagian ini termasuk Peringkat 4.Ditulis dengan huruf dbesar semua,bold,rata tepi kiri,dan dicetak miring.Paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri,baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.

Teknik penulisan karya ilmiah disajikan sebagai berikut.
a.       Rujukan Kutipan Langsung
Contoh:
Soebroto ( 1990:123) menyimpulkan “Ada hubungan yang erat antara sosial ek0onomi dengan kemajuan belajar”.
b.      Rujukan Kutipan Tidak Langsung
Contoh:
Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.
c.       Rujukan Dari Buku
Contoh:
Aqib,Zainal 2002.Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran,Dsurabaya,Insan Cendikia
d.      Rujukan dari artikel dalam jurnal
Contoh:
Hanafi,A.1989.Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi.Forum Penelitian, I (I) ; 33-47.
e.       Rujukan dari artikel dalam surat Kabar/Majalah
Contoh:
Huda,M.13 November,1991 : Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering,Jawa post,HML.6.
f.       Rujukan dari Lembaga
Contoh:
Pusat pembinaan dari Pengembangan Bahasa.1978.
Pedoman Penulisan Laporan Penelitian,Jakrata:
Depdikbud


g.      Rujukan dari Karya Terjemahan
Contoh:
Ary D.Jacobs,Lc.&Razavieh,A.Tanpa Thun.Pengantar Penelitian Pendidikan,
Terjemahan oleh arif Furchan.1982,Surabaya : Usaha Nasional.
h.      Rujukan fdari Skripsi,Tesis atau Disertasi
Contoh:
Pengaribuan,T.T.1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajaraan Bahasa Ingris di LPTK.
DisertiMalang PPS IKIP Malang.
i.        Rujukan dari Makalah Seminar
Contoh:
Krim,Z1987.Tata Kota di Negara-negara Berkembang.
Makalah disajikan pada Seminar  Tata Kota,BAPPEDA
Jawa Timur,Surabaya:1-2 September.
j.        Rujukan dari Internet
Naga,Sali, S., (IKIPJkt@ indo.net.id). 1 Oktober 1997
Artikel untuk JIP.E-mail kepada Ali Saudah
(jippsi @ mig.Vwcn.co.id).
k.      Rujukan dari CD-ROM
Sama dengan jurnal,ditambah penyebutan CD-ROM dalam kurung.
l.        Penulisan Tabel
Judul tabel ditulis dengan huruf besar kecil,tanpa diakhiri tanda titik.Nomor tabel dengan angka arab.
m.    Penyajian gambar
Judul gambar ditempatkan dibaewah gambar penulisan judul gambar sama dengan judul tabel.
n.      Penggunaan Bahasa
Penulisan krya tulis hendaknya menggunakan bahasa yang jelas,lugas,tepat dan formal,serta menggunakan sjaan secara cepat.
o.      Pengetikan Naskah
Menggunakan kertas HVS ukuran A4.Margin atas 3 cm dan margin kanan 3 cm dan margin bawah 3 cm.


Tabel 3.11 Besarnya Angka Kredit Kegiatan Karya tulis Ilmiah
Unsur           : Pengembangan Profesi
Sub Unsur : Melaksanakan kegiatan krya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan.
Butir            :
Ukuran Penilaian
Angka Kredit
a.    Karya ilmiah hasil penelitian,pengkajian survey dan/atau evaluasi di bidang pendidikan yang di publikasikan.
1)      Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional.
Ukuran penilaian
12,5
2)      Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh departemen yang besangkutan.
Setiap Krya
6
b.    Krya ilmiah hasil penelitian,pengkajian,surfey yang evaluasi di bidang pendidikan yang tidak di publikasikan,tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah:
1)      Dalam bentuk buku
Setipa karya
8
2)      Dalam bentuk makalah
Setiap makalah
4
c.    Krya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan dan di publikasikan:
1)      Dalam bentuk buku di terbitkan dan diedarkan secara nasional
Setiap Karya
8
2)      Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh departemen yag bersangkutan
Setiap Karya
4
d.   Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan yang tidak di publikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah:
1)      Dalam bentuk buku
Setiap Buku
7
2)      Dalam bentuk makalah
Setiap makalah
3,5
e.    Tulisan ilmiah popular di bidang pendidikan dan kebudayaan yang disebarkuaskan melalui media massa.
Setiap tulisan yang merupakan kesatuan
2
f.     Menyampaikan prasaran berupa tinjauan,gagasan atau ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah
Setiap kali
2,5
g.    Buku pelajaran atau modul
1)      Betaraf nasional
Setiap buku
5
2)      Berparaf propinsi
Setiap buku
3
h.    Diklat pelajaran
Setiap Diklat
1
i.      Mengalihkan bahasakan  buku pelajaran/karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan
Setiap buku/Karya ilmiah
2,5

Tabel 3.12  Jumlah Angka Kredit Kumulatif
Minimal bagi Guru yang Akan Naik Pangkat
NO
Jabatan Guru
Pangkat/Gol Ruang
Angka kredit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Guru Pratama
Guru Pratama Tk. I
Guru Muda
Guru Muda Tk. I
Guru Madya
Guru Madya Tk. I
Guru Dewasa
Guru Dewasa Tk. I
Guru Pembina
Guru Pembina Tk. I
Guru Utama Muda
Guru Utama Madya
Guru Utama




Pengatur Muda.II/a
Pengatur Muda Tk. I, II/b
Pengatur, II/c
Pengatur Tk I, II/d
Penata Muda III/a
Penata Muda Tk, I, II/b
Penata III/c
Penata Tk, I, II/d
Pembina IV/a
Pembina Tk. I, IV/b
Pembina Utam Muda, IV/c
Pembina Utama Madya, IV/d
Pembina Utam IV/e
25
40
60
80
100
150
200
300
400
550
700
850
1000

4.      Jenis-Jenis Penelitian
Sesuai dengan tujuanya,konsep macam rancangan (atau jenis) penelitian yang sering digunakan adalah sebagai berikut.
a.       Penelitian histories ( historical Reserch) yang bertujuan untuk membuat rekonbstruksi masa lampau secara sistematis dan objek.Penelitian ini dilakukan dengan mengiumpulkan,mengevaluasi,memverivikasi serta menyintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh simpulan yang kuat.
  1. Penelitian deskriptif (Descriptive Reserch ) bgertujuan untuk memaparkan secara sistematis factual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu.Penelitian ini umumnya menggunakan pendekatan empirikrasional,artinya data dikumpulkan sesuai dengan tujuan dan secara rasional disusun simpulan-simpulan yang dapat ditarik dari data yang terkumpul.
  2. Penelitian perkembangan ( Development research)  bertujuan untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan atau perubahan sejalan dengan fungsi waktu.
  3. Penelitian kasus dan penelitain lapangan (case study and field study),keduanya bertujuan untuk mempelajari sewcara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang  dan interasksi lingkungan sesuatu unit social ,individu,kelompok,lembagta atau masyarakat.Hasil penelitian ini bersifat terbatas yang sulit unuk menjadikan simpulan yang bersifat umum.
  4. Penelitian korelasi(correlation research) digunakan untuk mendeteksi sejauh mana varisi-variasi suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Hasil penelitian ini hanya mengidentifikasikan ada tidaknya hubungan, yang tidak harus menunjukkan hubungan sebab akibat.
  5. Penelitian sebab-akibat (causal-comparative) untuk menyelidiki kemungkinan sebab akibat yang didasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui pengumpulan data tertentu. Penelitian ini umumnya memakai model rasional-empirik, yaitu digunakannya logika rasional guna menyusun hipotesis yang akan diuji berdasarkan data yang terkumpul.
  6. Penelitian eksperimental-sungguhan (true-experimental research) adalah untuk menyelidiki kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat dengan cara memberikan perlakuan atau treatment kepada satu atau lebih kelompok eksperimen dan membandingkan hasilnya satu atau lebih kelompok komtrol yang tidak dikenai perlakuan. Penelitian yang dilakukan di laboratorium pada umumnya menggunakan penelitian jenis ini.
  7. Penelitian eksperimental-semu (quasi-experimental research) ditujukan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperiment yang sebenarnya dalam keadaanyang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi semua variabel yang relevan.
  8. Penelitian tindakan (action research) bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan utnuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain. 

D.    PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PTK di Indonesia baru dikenal pada akhir dekade 80an,meskipun PTK sebenarnya sudah diperkenalkan pada tahun 1946 oleh ahli psikologi social amerika yang bernama kurt lewin. Inti gagasan lewin inilah yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti Stephen kemmis,robin me taggart,john elliof,dave ebbutt,dan sebagainya.
Di dalam bidang pendidikan,penelitian ini dapat dilakukan pada skala mikro.Dalam skala mikro misalnya dilakukan didalam kelas pada waktu berlangsungnya suatu kegiatan belajar mengajar untuk suatu pokok bahasan tertentu dalam suatu mata pelajaran.
Penerapan PTK dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara berkesimbungan,sehingga dapat meningkatkan mutu hasial instruksional mengembangkan keterampilan guru meningkatkan relavansi meningkatkan efisiensi pengelolah instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru PTK penting untuk guru,karena alas an-alasan berikut.
1.      PTK sangat konduktif untuk melatih agar guru dapat peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya.
2.      PTK dapat meningkatkan kinerja guru.
3.      Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.
4.      Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok guru,karena mereka tidak perlu meninggalkan kelasnya.
5.      Guru menjadi kreatif,karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai impelementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakai.


1.      Pengertian,Tujuan,dan Karakteristik PTK
PTK ( Car-Classroom Action Research),yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas (sekolah)tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan pembelajaran. PTK memiliki beberapa karakteristik,yaitu sebagai berikut.
a.       Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional.
b.      Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya
c.       Penelitian sekaligus sebagai praktik untuk melakukan refleksi.
d.      Bertujuan memperbaiki dan/atau meningkatkan kualitas praktik instruksional.
e.       Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
f.       Pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri,sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah penelitian,bukan guru yang sedang melakukan tindakan.
g.      PTK dikatagorikan sebagai penelitian kualitatif dan eksperimen

2.      Jenis dan Model PTK
Beberapa jenis PTK adalah sebagai berikut.
a.       PTK Diagnostik,ialah penelitian yang dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan.Dalam hal ini penelitian mediagnosis dan memasuki situasi yang terdapat dalam latar belakang.
b.      PTK Partisipan,ialah apabila orang yang akan melakukan penelitian harus terlibat langsung di dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian yang berupa laporan.
c.       PTK Empiris,ialah apabila penelitian berupaya melaksanakan suatu tindakan atau aksi dan membukukan apa yang telah dilaksanakan dan apa yang terjadi selama aksi berlangsung.
d.      PTK Eksperimental,ialah apabila PTK diselenggarakan dengan menerapkan berbagai teknik atau strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatan belajar mengajar.

Ada beberapa model yang dapat diterapkan dalam PTK diantaranya: 1)Model Kurt Lewin;2)Model Kemmis dan Mc Taggart;3)Model John Elliot;4)Model Dave Ebbut,tetapi yang paling dikenal dan biasa digunakan adalah Mdel Kemmis & Mc Taggart.
Adapun model PTK yang dimaksud menggambarkan adanya empat langkah/tahap (dan penanggulangannya),yang disajikan dalam bagan berikut ini


 


































Empat langkah/tahap menurut penelitian tindakan kelas Kemmis & Mc Taggart adalah sebagai betikut.
a.       Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan (perencaan).Yang menjelaskan tentang apa,mengapa,kapan,dimana,oleh siapa,dan bagaimana tindakan tersebut dilaksanakan.
b.      Tahap 2: Pelaksanaan tindakan,yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah,yaitu mengenalkan tindakan dikelas.
c.       Tahap 3: Pengamatan,yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.
d.      Tahap 4: Refleksi atau pantulan,yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi.
Secara keseluruhan,keempat tahapan dalam PTK ini membentuk suatu siklus.Siklus ini kemudian diikuti oleh siklus-siklus lain secara berkeseimbangan seperti sebuah spiral.
Namun sebelum keempat tahapan itu berlangsung,biasanya diawali oleh suatu tahapan pra-PTK,yang meliputi : identifikasi masalah,analisis masalah,rumusan masalah,dan rumusan hipotesis.

3.      Sasaran dan Langkah-langkah Menyusun PTK
Sasaran PTK meliputi hal-hal berikut.
a.       Unsur siswa,dapat dicermati objeknya ketika siswa sedang asyik mengikuti proses pembelajaran di kelas/laboratorium/lapangan/bengkel,atau ketika sedang mengikuti kerja bakti di luar sekolah.
b.      Unsur guru,dapat dicermati ketika guru sedang membimbing siswa-siswa yang sedang berdarmawisata,atau ketika guru sedang mengadakan kunjungan ke rumah siswa.
c.       Unsur Materi Pelajaran,dapat di cermati ketika guru sedang mengajar atau sebagai bahan yang ditugaskan kepada siswa.
d.      Unsur Peralatan atau Sarana Pendidikan,dapat dicermati ketika guru sedang mengajar.Dengan tujuan meningkatkan mutu hasil belajar.Objek yang diamati dapat guru,siswa,atau keduanya.
e.       Unsur Hasil Pembelajaran,yang ditinjau dan tiga ranah yang dijadikan titik tujuan yang harus dicapai melalui pembelajaran,baik susunan maupun tingkat pencapaian.
f.       Unsur Lingkungan,baik lingkungan siswa di kelas,sekolah,maupun di keluarga
g.      Unsur Pengololaan,yang jelas-jelas merupakan gerak kegiatan sehingga mudah diatur dan direkayasa dalam bentuk tindakan.

Adapun langkah-langkah penyusunan PTK adalah seperti di bawah ini.
a.       Judul Penelitian harus deklaratif,singkat,jelas(8-10 kata)dan tidak memberi kemungkinan penafsiran yang bermacam-macam.
b.      Isi Profosal mencakup : Pendahuluan,rumusan,masalah,kajuan pusaka,penelitian yang relavan.Tujuan penelitian tindakan,kontribusi penelitian,metode penelitian,personalia penelitian,rencana pembiayaan penelitian,jadwal kerja,lampiran-lampiran (daftar pusaka dan daftar tim penerbit)

4.      Garis Besar Kerangka Laporan PTK
A.    halaman sampul
B.     halaman pengesahan (kepala sekolah,PGRI,perpustakan)
C.     abstrak
D.    kata pengatar
E.     daftar isi
F.      Bab I : pendahuluan
1.      Latar belakang masalah
2.      Identifikasi masalah
3.      Pembatasan dan rumusan masalah
4.      Tujuan,penelitian
5.      Manfaat hasil penelitian
G.    Bab II : kajian pustaka
1.      Kajian teori
2.      Kajian hasil penelitian
H.    Bab III : metode penelitian
1.      Objek tindakan
2.      Setting/lokasi/subjek penelitian
3.      Metode pengumpulan data
4.      Metode analisis data
5.      Cara mengambil keputusan
I.       Bab IV : hasil penelitian
1.      Gambaran selintas tentang setting
2.      Uraian penelitian secara umum/keseluruhan
3.      Penjelasan per-siklus
4.      Proses menganalisis data
5.      Pembahasan dan pengambilan kesimpulan
J.       Bab V : kesimpulan dan saran
1.      Kesimpulan
2.      Saran untuk tindakan lebih lanjut
5.      Ramburambu kriteria penilaian PTK
a.       Topik penilaian
1.      Orsinalitas dan kemenarikan
2.      Kebermaknaan
3.      Keilmiahan
4.      konsisten
b.      Bab I : Pendahuluan
1.      Latar belakang
2.      Identitas masalah
3.      Pembatasan dan rumusan masalah
4.      Tujuan penelitian
5.      Manfaat hasil penelitian
c.       Bab II: kajian pustaka
1.      Kajian teori yang relevan
2.      Kajia hasil penelitian
d.      Bab III : metode penelitian
1.      Objek tindakan di sebutkan dengan jelas, operasional dan tidak terlalu lama
2.      Setting/lokasi
3.      Metode pengumpulan data
4.      Metode analisis data
5.      Cara pengambilan keputusan.
e.       Bab IV : hasil penelitian
1.      Gambaran tentang setting
2.      Uraian siklus secara umum
3.      Menjelaskan isi kegiatan unit per siklus
4.      Analisis data
5.      Pembahasan
f.       Bab V : kesimpulan dan saran
1.      Kesimpulan jelas, lengkap berdasarkan data yang telah diperoleh
2.      Saran.
g.      Daftar pustaka
Menuliskan sumber yang dikutip dalam kajian pustaka dan mungkin dalam pembahasan. Penulisannya harus sesuai dan benar menurut kaidah KTI (karya tulis ilmiah).
6.      Contoh rencana PTK
Misalnya guru kelas III ingin meningkatlkan kemampuan siswa dala operasi hitung sederhana melalui PTK dengan pendekatan hafalan, maka guru tersebut membuat model penelitian sebagai berikut.
Tahap I : guru memilih deretan bilangan yang akan diberikan kepada sisiwa untuk dihafalkan.
Tahap II : guru merencanakan dan mengantisipasi kemungkinan hal-hal yang akan terjadi pada waktu tindakan dilaksanakan.
Tahap III : guru menyiapkan alat untuk melakukan pengamatan diri, yaitu mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika tindakan berlangsung.
Tahap IV : guru memikirkan tentang cara melakukan refleksi diri, untuk menyusun rancangan berikutnya.
7.      Beberapa permasalahan yang dapat diangkat menjadi topik/judul PTK
a.       Perilaku kedisiplinan siswa
b.      Keseriusan siswa ketika mengikuti kegiatan ekstra kulikuler
c.       Keseriusan siswa untuk mengerjakan tugas
d.      Ketelitian siswa dalam mengelola sarana belajar
e.       Kebiasaan siswa dalam mengajukan pertanyaan di kelas
f.       Dan lain-lain.
8.      Contoh judul PTK hasil finalis lomba tingkat nasional 2005
1.      Peranan musik dalam meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran di TK
2.      Perangko sebagai media pembelajaran IPS di SD
3.      Efektivitas pembelajaran muatan lokal bahasa inggris dengan permainan dadu di SD
4.      Media transmiter FM alternatif tepat pembelajaran IPS SD
5.      Permainan tradisional Recik : media pembelajaran alternatif kesegaran jasmani di SD.
6.      Dan lain-lain.


BAB III
PENUTUP

A.    TANGGAPAN
1.      Tanggapan individu
Profesionalisme merupakan hal wajib dikuasai oleh sesorang pegawai dalam bidang apapun. Karena profesionalisme itu merupakan syarat melakukan pekerjaan agar dalam menjalankan tugas atau pekerjaan dapat dipertanggungiawabkan secara professional. Untuk mengembangkan keprofesional seorang guru, guru tersebut harus mempunyai wawasan yang luas supaya wawasan yang di milikinya mampu untuk mengembangkan ke profesiannya sebagai seorang guru.
Untuk menjaga mutu pembelajaran, lembaga pendidikan harus berupaya memberikan pembinaan dan pengembangan profesi guru. Upaya ini dilakukan untuk memberikan dorongan para guru agar tetap mempunyai semangat dan motivasi yang sama dalam mengemban tugasnya sebagai tenaga pendidik. Dalam rangka untuk pengembangan dan pembinaan guru, pimpinan sekolah menentukan aspek-aspek yang dapat dibedakan tetapi tidak dapat
dipisah-pisahkan, dan dengan demikian harus mendapat pemberian kesempatan untuk berkembang secara wajar.
Upaya dan kreativitas kepala sekolah dalam melakukan pembinaan dan pengembangan profesionalisasi guru misalnya dapat melalui penugasan.


Guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar, bahkan sangat menentukan berhasil-tidaknya peserta didik dalam belajar.
segala sesuatu yang telah diperoleh seseorang akan memberikan pengalaman bagi perkembangan berikutnya dan akan membuat individu benar-benar siap untuk melakukan kegiatan. Dengan demikian kesiapan guru setelah melakukan proses pembelajaran, telah memperoleh suatu bekal untuk melakukan tindakan selanjutnya sebagai pendidik.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, baik mutu profesional,maupun mutu layanan,guru di tuntut untuk meningkatkan sikap profesionalnya. Secara informal guru dapat meningkatkan pengetahuannya dan keterampilannya melalui media massa seperti televisi, radio, majalah ilmiah,koran,dan sebagainya ataupun membaca buku teks dan pengetahuan lainnya yang cocok dengan bidangnya.
Pengembangan sikap profesional ini dapat dapat dilakukan baik selagi dalam pendidikan  prajabatan maupun setelah bertugas (dalam jabatan).
2.      Kelompok
Kita semua memaklumi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia ini begitu cepatnya sehingga kalau kita berhenti belajar yang terjadi adalah bahwa kita menjadi orang ketinggalan jaman. Untuk itu diperlukan pengembangan profesi guru. Pengembangan profesi guru dengan kata kunci adalah belajar. Yang dimaksud belajar disini ialah usaha untuk memperoleh pengetahuan atau kecakapan baru dengan berusaha sendiri. Usaha-usaha melalui keaktifan sendiri untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan sehingga akan berguna dalam menjalankan kewajiban sebagai guru, itulah yang dimaksud sebagai pengembangan profesi guru. Kadang-kadang pengembangan profesi ini dikatakan juga sebagai peningkatan profesi. Sehubungan dengan peningkatan profesi ini, guru memang dituntut untuk selalu mengembangkan dirinya baik yang mengenai materi pelajaran dari bidang studi yang menjadi wewenangnya maupun keterampilan guru. Tanpa belajar lagi kemungkinan resiko yang terjadi ialah tidak tepatnya materi pelajaran yang diajarkan dan metodologi mengajar yang digunakan.
B.     KESIMPULAN   
      1.  Suatu pekerjaan yang  bersifat profesional memerlukan beberapa bidang ilmu yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan umum. Atas dasar pengertian ini ternyata pekerjaan profesional berbeda dengan pekerjaan lainnya karena suatu profesi memerlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan profesinya
      2. Jabatan guru merupakan jabatan profesional, dan sebagai jabatan profesional, pemegangnya harus memenuhi kualifikasi tertentu. Karena itu diperlukan syarat-syarat diantaranya adanya motivasi yang kuat, memiliki pengetahuan dan keterampilan, pengabdian, memiliki kode etik, dan berhak mendapatkan imbalan
      3. Kriteria jabatan profesional antara lain bahwa jabatan itu melibatkan kegiatan intelektual, mempunyai batang tubuh ilmu yang khusus, memerlukan persiapan lama untuk memangkunya, memerlukan latihan dalam jabatan yang bersinambungan, merupakan karier hidup dan keanggotaan yang permanen,menentukan baku prilakunya, mementingkan layanan, mempunyai organisasi profesional, dan mempunyai kode etik yang diataati oleh anggotanya.
      4.   Berangkat dari makna dan  syarat-syarat profesi  sebagaimana dijelaskan pada bagian terdahulu, maka dalam rangka pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan berbagai strategi antara lain berpartisipasi didalam pelatihan atau in servie training, membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya, berpartisipasi di dalam kegiatan pertemuan ilmiah, melakukan penelitian seperti PTK, partisipasi di dalam organisasi/komunitas profesional, kerjasama dengan tenaga profesional lainnya di sekolah.


DAFTAR PUSTAKA
Azib, Zainal. 2004. Karya Tulis Ilmiah Bagi Penembangan Profesi Guru.Bandung:Yramawidya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang Di Blogger Ignasius Fandy Jayanto