Data Pribadi Saya

Nama Pemilik: Ig Fandy Jayanto

Alamat Rumah: Seputih Banyak, Kab. Lampung Tengah


Riwayat Pendidikan:

SD N 1 Sumber Baru
SMP N 1 Seputih Banyak
SMA Paramarta 1 {jurusan Ipa 1}
S1 di UM Metro {jurusan FKIP Matematika}

sedang menempuh pendidikan di Universitas Lampung (Unila)

Pekerjaan:
Guru di SMP Paramarta 1 Seputih Banyak
.........
.........
.........


Sabtu, 31 Desember 2011

Massa Zat-Zat Pada Reaksi Kimia (tmn)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Massa Zat-Zat Pada Reaksi Kimia”. Selesainya penyusunan ini berkat bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
1.    Asisten Lab yang telah memberikan tugasnya dan petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2.    Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis.
    Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

                            Metro, 21 Desember 2011


                                Penulis













DAFTAR ISI


JUDUL MAKALAH        i
KATA PENGANTAR        ii
DAFTAR ISI        iii
BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang        1
B.     Rumusan Masalah        1
C.     Tujuan Penulisan        1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Reaksi Kimia         1
Koefisien Reaksi        3
Bagaimana Menentukan Koefisien Reaksi Dari Sebuah Reaksi Kimia?        3
Perubahan Wujud Zat Terbagi Atas Perubahan Fisika Dan Perubahan Kimia.        5
Materi Mempunyai Massa Dan Memerlukan Ruangan        7
Sifat-Sifat Materi        9
Hukum-Hukum Dasar Yang Berhubungan Dengan Materi        10
BAB III KESIMPULAN        13
DAFTAR PUSTAKA        14











BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Reaksi kimia merupakan suatu proses antar senyawa kimia yang melibatkan perubahan struktur dan melekul. Dalam suatu reaksi terjadi proses ikatan dimana senyawa pereaksi beraksi menghasilkan senyawa baru (produk). Ciri-ciri reaksi kimia yaitu : terbentuknya endapan, terbentunya gas, terjadi perubahan warna, terjadi perubahan suhu/ temperature.

1.2. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan reaksi kimia ini adalah untuk mengetahui apa itu reaksi kimia dan mengamati terjadinya atau berlansungnya reaksi kimia, dengan melihat perubahan-perubahannya yang berbeda dengan senyawa pereaksinya. Serta menulis beberapa reaksi kimia dan hasil reaksinya. Juga  untuk mengetahui apakah terjadi perubahan massa ataukah tetap.

1.3 Permasalahan
Dalam membuat reaksi kimia, apabila pencampurannya tidak cukup (tidak setara) maka hasil reaksinya tidak terlihat dengan jelas ( tidak nampak perubahan yang terjadi pada reaksi tersebut). Dan dalam percobaan reaksi kimia, yang dibuat hanya mereaksikan dua jenis zat.

BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah proses perubahan kimia antara zat-zat pereaksi (reaktan) yang berubah menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia, suatu zat berubah menjadi satu atau lebih zat lain, yang jenisnya baru.
Ketika anda mempelajari tentang unsur anda tentu sudah tahu terlebih dulu tentang lambang-lambang kimia sebuah unsur. Nah, untuk memudahkan mempelajari materi reaksi kimia terlebih dahulu harus memahami bagaimana penulisan reaksi kimia.
Contoh : Untuk menuliskan reaksi kimia yang terjadi ketika bongkahan batu kapur yang dimasukkan ke dalam air dan kemudian air menjadi panas.
Untuk menuliskan reaksi yang terjadi antara kapur tohor CaO(s) dengan air  H2O(l) adalah sebagai berikut:
 
Hasil dari proses reaksi kimia tersebut adalah Ca(OH) atau kalsium hidroksida sukar larut dalam air dan apabila didiamkan maka akan tampak endapan/padatan putih di dasar bejana.
Penjelasan symbol-simbol dalam reaksi kimia:
     
Koefisien Reaksi
Dalam menuliskan suatu reaksi kimia kita juga harus memperhatikan jumlah angka di sebelah kiri pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk). Angka tersebut disebut koefisien  yang menunjukkan jumlah masing-masing atom yang berperan dalam reaksi.  Massa zat sebelum dan sesudah reaksi juga tidak berubah selama reaksi kimia berlangsung.
Contoh:
    
Larutan timbal(II) nitrat direaksikan dengan kalium iodida yang larut dalam air menghasilkan padatan timbal(II) iodida yang berwarna kuning dan cairan kalium nitrat.
Dalam reaksi kimia jumlah atom yang menyusun zat tidak ada yang hilang, hanya disusun ulang; jadi untuk reaksi seperti tersebut diatas dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagaimana menentukan koefisien reaksi dari sebuah reaksi kimia?
Apabila diberikan contoh tentang dibakarnya pita magnesium sehingga dihasilkan berupa padatan magnesium oksida (putih)
Tahap I
Menentukan letak pereaksi (reaktan) di sebelah kiri dan produk hasil reaksi  di sebelah kanan dari tanda panah.
 
Pereaksinya adalah Mg (Magnesium) dalam bentuk solid/padat dan O2 (Oksigen) dalam bentuk gas; ingat proses pembakaran perlu oksigen. Hasil reaksi (produk) berupa MgO (magnesium oksida).
Tahap II
Menyetarakan atom dalam persamaan. Dari persamaan reaksi tersebut jumlah atom magnesium reaktan sudah sama dengan jumlah atom magnesium hasil reaksi (produk). Nah untuk atom oksigen belum sama. Padahal oksigen merupakan atom diatomic, yaitu setiap molekulnya mengandung 2 atom oksigen.
 
Tahap III
Apabila rumus kimia sudah benar namun belum seimbang setelah dilihat jumlah atomnya maka langkah selanjutnya adalah menyetarakan koefisien di depan zat reaktan atau produk.
Apabila dari contoh reaksi tersebut kita tambahkan angka 2 di depan zat hasil reaksi (MgO) untuk menyetarakan jumlah Oksigennya maka reaksi kimianya menjadi:
 
Namun jumlah Mg di sebelah kiri masih berjumlah 1, maka apabila ditambahkan angka 2 di depan Mg reaktan reaksi kimia dapat ditulis menjadi :
 
sekarang dapat dilihat dalam tabel:
 
Reaksi tersebut disebut setimbang dimana jumlah atom reaktan dan produk (hasil reaksi) sama dan disebut persamaan reaksi setara.

Perubahan wujud zat terbagi atas perubahan fisika dan perubahan kimia.

1. Perubahan fisika
Perubahan fisika adalah perubahan suatu zat tanpa menghasilkan zat baru. Perubahan fisika dibagi beberapa kategori antara lain:
* Penguapan, yaitu perubahan wujud dari cair menjadi gas Contohnya air yang dipanaskan akan mendidih (menguap)
* Pengembunan, yaitu perubahan wujud dari gas menjadi cair. Contohnya air yang telah panas jika dibiarkan akan menjadi dingin (mengembun)
* Pembekuan, yaitu perubahan wujud dari cair menjadi padat. Contohnya es yakni dari air menjadi beku (membeku).
* Pencairan, yaitu perubahan wujud dari padat menjadi cair. Contohnya adalah es yang beku jika dibiarkan akan menjadi air kembali (mencair).
* Penyubliman, yaitu perubahan wujud dari padat menjadi gas. Contohnya adalah kapur barus yang disimpan dalam lemari pakaian akan menghasilkan bau yang harum (menyublim).
* Penghabluran, yaitu perubahan wujud dari gas menjadi padat. Contohnya pembuatan amonium sulfat (gas) menjadi bahan dasar untuk pembuatan pupuk (padat), sifat fisika amonium sulfat dalam pupuk tetap ada (menghablur).

     Selain hal di atas contoh-contoh perubahan fisika dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
* Gula yang larut dalam the
* Garam yang larut dalam air
* Pembuatan gula merah dari air nira
* Pembuatan gula pasir dari tebu
* Penyuliangan minyak bumi
* Pembuatan minyak kepala, dan lain-lain.

2. Perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan zat baru yang berbeda dengan sifat zat asalnya. Perubahan kimia juga disebut perubahan wujud yang terjadi karena reaksi kimia. Contoh-contoh perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari adalah:
* Kertas yang dibakar menjadi abu
* Minyak goreng yeng telah teroksidasi dan menjadi tengik
* Besi yang ditaruh di tanah menjadi berkarat
* Kayu yang dibakar untuk memasak
* Barang-barang yang telah kadaluwarsa, dan lain-lain.

     Yang perlu digarisbawahi dalam perubahan kimia (reaksi kimia), massa zat tidak pernah berubah (tetap). Menurut Antonie Laurent de Lavoisier* (1743-1794), massa zat-zat yang bereaksi sebelum dan sesudah reaksi terjadi tidak berubah. Hukum Lavoisier ini dikenal dengan hukum kekekalan massa. Menurut pandangan fisika modern hukum kekekalan massa tidak berlaku jika kecepatan zat mendekati kecepatan cahaya (akan dibahas pada materi fisika modern).

Materi Mempunyai Massa Dan Memerlukan Ruangan
Massa merupakan ukuran yang menunjukkan kelembaman atau bertahannya suatu benda terhadap suatu gaya yang bekerja pada benda tersebut. Massa juga merupakan ukuran yang menunjukkan jumlah materi yang menyusun benda tersebut. Satuan massa biasanya dalam gram (g).
Massa (m) berbeda dengan berat (w). Berat merupakan gaya yang bekerja pada suatu benda yang bermassa m dengan percepatan grafitasi (g) atau biasa disebut gaya gravitasi.
W = m . g
Satuan berat biasanya dalam newton (N = kg.m/dt2).
Materi dapat dibedakan  (diklasifikasikan) menjadi:
a. Zat tunggal (zat murni). Zat tunggal dapat dibedakan menjadi:
1. Unsur, yaitu zat tunggal yang tidak dapat diuraikan secara kimia menjadi zat lain.
2. Senyawa, yaitu zat tunggal yang dapat diuraikan secara kimia menjadi zat lain (unsur-unsur penyusunnya atau senyawa yang lebih sederhana).
b. Zat campuran. Zat campuran dapat dibedakan menjadi:
1. Campuran yang bersifat homogen (larutan).
2. Campuran yang bersifat heterogen.

Menurut Einstein massa (m) dapat berubah menjadi energi (E), atau sebaliknya.
E = m . c2
c = cepat rambat cahaya (kecepatan cahaya).
Energi merupakan penyebab utama terjadinya perubahan materi. Perubahan materi dapat dibedakan menjadi:
a. Perubahan Fisika (perubahan fisik), yaitu perubahan pada wujud atau penampilan fisik (sifat fisik) tetapi identitas dasarnya (sifat kimianya) tetap (masih materi semula). Perubahan fisika ini tidak menghasilkan zat lain.
Contoh: lilin meleleh karena dipanaskan, air menguap, kayu dibuat menjadi bangku.
b. Perubahan kimia, yaitu perubahan pada identitas dasar (sifat kimia), sehingga materinya berbeda dengan materi semula. Perubahan kimia ini menghasilkan materi lain (materi baru).
Contoh: lilin terbakar, kayu melapuk, besi berkarat.

Sifat-Sifat Materi
Berdasar kaitannya dengan perubahan materi, sifat-sifat materi dapat dibedakan menjadi:
a. Sifat fisika (sifat fisik), yaitu sifat yang berhubungan dengan penampilan fisik yang biasanya dapat diamati dari luar materi. Sifat fisik ini tidak menyebabkan terbentuknya zat lain.
Contoh: warna, bau, rasa, titik didih, massa jenis.
b. Sifat kimia, yaitu sifat khas yang menjadi identitas dasar materi yang dapat diamati di  dalam materi tersebut. Sifat kimia ini berhubungan dengan perubahan menjadi zat lain (menyebabkan terbentuknya zat lain).
Contoh: keelektronegatifan, kereaktifan, energi ionisasi, energi ikatan.

Berdasarkan kaitannya dengan ukuran atau jumlah materi, sifat-sifat materi dapat dibedakan menjadi:
a. Sifat ekstrinsik, yaitu sifat yang besarnya bergantung pada jumlah/ukuran materi.
Contoh: massa, berat, volume
b. Sifat intrinsik, yaitu sifat yang tidak bergantung pada jumlah/ukuran materi.
Contoh: bau, warna, rasa, massa jenis, titik didih, sifat kimia (misalnya: keelektronegatifan, kereaktifan, energi ikatan).

Hukum-hukum dasar yang berhubungan dengan materi
1. Hukum kekekalan massa oleh Antoine Laurent Lavoiser (1789).
Tidak ada penambahan atau pengurangan massa zat dalam reaksi (massa zat kekal/tetap), sehingga massa zat-zat hasil reaksi sama dengan massa zat-zat yang bereaksi.
Contoh: 56 g besi (Fe) bereaksi dengan 32 g belerang (S) menghasilkan 88 g senyawa besi sulfida (FeS).
2. Hukum perbandingan tetap (susunan tetap) oleh Joseph Proust (1799).
Dalam suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya selalu tetap.
Contoh: dalam senyawa FeS: Massa Fe (g) Massa S (g) Massa Fe : massa S
56 32 7 : 4
14 8 7 : 4
3,5 2,0 7 : 4
5,6 3,2 7 : 4
3. Hukum perbandingan berganda oleh Dalton (1805).
Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka perbandingan sederhana massa kedua unsur dalam senyawanya berbanding sebagai bilangan bulat.
Contoh:
Fe dan S dapat membentuk senyawa FeS atau FeS2. Dalam FeS, 56 g Fe bersenyawa dengan 32 g S dan dalam FeS2, 56 g Fe bersenyawa dengan 64 g S. Jika massa Fe dalam FeS dan FeS2 masing-masing 56 gram (sama), maka perbandingan massa S dalam FeS dan FeS2 adalah = 32 : 64 = 1 : 2 Pada kedua senyawa tersebut, perbandingan massa S sama dengan perbandingan jumlah atom S, yaitu = 1 : 2Untuk menentukan perbandingan berganda unsur Fe, maka massa S harus disamakan, misalnya 64 g. Pada FeS perbandingan massa Fe : S = 56 : 32, sehingga massa Fe dalam FeS = 112 g. Jadi perbandingan massa Fe dalam FeS dan FeS2 = 112 : 56 = 2 : 1 Pada kedua senyawa tersebut, perbandingan massa Fe sama dengan perbandingan jumlah atom Fe. Perbandingan massa Fe = kebalikan dari perbandingan massa S.





BAB III
KESIMPULAN

Reaksi kimia adalah proses perubahan kimia antara zat-zat pereaksi (reaktan) yang berubah menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Dalam menuliskan suatu reaksi kimia kita juga harus memperhatikan jumlah angka di sebelah kiri pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk). Perubahan wujud zat terbagi atas perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika adalah perubahan suatu zat tanpa menghasilkan zat baru. Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan zat baru yang berbeda dengan sifat zat asalnya. Perubahan kimia juga disebut perubahan wujud yang terjadi karena reaksi kimia.
Massa merupakan ukuran yang menunjukkan kelembaman atau bertahannya suatu benda terhadap suatu gaya yang bekerja pada benda tersebut. Massa juga merupakan ukuran yang menunjukkan jumlah materi yang menyusun benda tersebut. Satuan massa biasanya dalam gram (g). Massa (m) berbeda dengan berat (w). Berat merupakan gaya yang bekerja pada suatu benda yang bermassa m dengan percepatan grafitasi (g) atau biasa disebut gaya gravitasi.
Materi dapat dibedakan  (diklasifikasikan) menjadi: Zat tunggal (zat murni) dan Zat campuran. Sedangkan Hukum-hukum dasar yang berhubungan dengan materi Hukum kekekalan massa oleh Antoine Laurent Lavoiser (1789), Hukum perbandingan tetap (susunan tetap) oleh Joseph Proust (1799), serta Hukum perbandingan berganda oleh Dalton (1805).


DAFTAR PUSTAKA

Annonimus.Perubahan Wujud Zat (online)
http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2117938-perubahan-wujud-zat/.diakses Pada hari Selasa tangggal 20 desember 2011.pukul 15.00 WIB
Annonimus.Reaksi Kimia (online)
www.ariphudien.blogspot.com.diakses pada hari Selasa tangggal 20 desember 2011.pukul 15.10 WIB
Annonimus.Masa Zat (online)
www.crayonpedia.org.diakses pada hari Selasa tangggal 20 desember 2011.pukul 15.30 WIB



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang Di Blogger Ignasius Fandy Jayanto