Data Pribadi Saya

Nama Pemilik: Ig Fandy Jayanto

Alamat Rumah: Seputih Banyak, Kab. Lampung Tengah


Riwayat Pendidikan:

SD N 1 Sumber Baru
SMP N 1 Seputih Banyak
SMA Paramarta 1 {jurusan Ipa 1}
S1 di UM Metro {jurusan FKIP Matematika}

sedang menempuh pendidikan di Universitas Lampung (Unila)

Pekerjaan:
Guru di SMP Paramarta 1 Seputih Banyak
.........
.........
.........


Rabu, 20 Juli 2011

YESUS MENCARI MURID-MURID-NYA YANG TERTIDUR


YESUS MENCARI MURID-MURID-NYA YANG TERTIDUR



Kendati segalanya, beban yang dahsyat dan kelelahan yang hebat, pula keringat Darah, Aku dihantam sedemikian rupa hingga ketika Aku pergi mencari para Rasul-Ku, Aku merasa sama sekali kehabisan tenaga.

Petrus, Yohanes, Yakobus! Di manakah gerangan kalian hingga Aku tidak melihat kalian siaga? Bangunlah, lihatlah Wajah-Ku, lihatlah bagaimana sekujur Tubuh-Ku gemetar dalam pencobaan yang Aku alami ini! Mengapakah kalian tidur? Bangunlah dan berdoalah bersama-Ku; Aku mencucurkan keringat Darah bagi kalian!

Petrus, murid pilihan-Ku, tidakkah engkau peduli terhadap Passio-Ku? … Yakobus, begitu banyak kali Aku telah memperlakukanmu secara istimewa, lihatlah Aku dan ingatlah Aku! Dan engkau Yohanes, mengapakah engkau membiarkan dirimu tenggelam dalam tidur bersama yang lain? Engkau dapat menanggung lebih daripada mereka…. Janganlah tidur, berjagalah dan berdoalah bersama-Ku!

Inilah apa yang Aku dapatkan: Aku mencari penghiburan, namun Aku malahan mendapatkan kesedihan yang terlebih memilukan. Mereka bahkan tidak bersama-Ku. Kemana lagikah Aku harus pergi? … Benar, BapaKu memberi-Ku hanya apa yang Aku minta, supaya penghakiman terhadap segenap umat manusia dapat ditimpakan atas-Ku. BapaKu, tolonglah Aku! Engkau dapat melakukan segala sesuatu; tolonglah Aku!

Aku berdoa lagi sebagai seorang manusia yang segala pengharapannya telah diputuskan dan yang rindu mendapatkan pengertian dan penghiburan dari atas. Tetapi, apakah yang dapat dilakukan BapaKu apabila Aku telah secara sukarela memilih untuk membayar lunas semuanya? Pilihan-Ku tidak berubah. Namun demikian, penolakan alamiah datang sampai pada tahap yang begitu dahsyat hingga kemanusiaan-Ku dikuasainya.

Lagi, Aku jatuh tersungkur dengan wajah mencium tanah sebab aib segala dosa kalian; lagi, Aku mohon kepada BapaKu untuk menjauhkan Cawan daripada-Ku. Tetapi Ia menjawab bahwa, jika Aku tidak minum darinya, maka akan seolah Aku tidak pernah datang ke dunia ini, dan Ia meminta-Ku untuk menghibur Diri sebab banyak makhluk ciptaan yang akan ikut ambil bagian dalam sakrat maut-Ku di Taman.

Aku menjawab: Ya Bapa, janganlah Kehendak-Ku yang terjadi, melainkan Kehendak-Mu. Malaikat ini telah meyakinkan-Ku akan Kasih-Mu; dan sukacita sekejap yang Engkau kirimkan kepada-Ku ini, telah mendatangkan kebajikan bahkan dengan penolakan alamiah-Ku. Berikanlah makhluk-makhluk ciptaan kepada-Ku; mereka yang Aku tebus. Engkau Sendiri-lah yang mengambil mereka sebab bagi-Mu Aku menerimanya. Aku ingin melihat-Mu puas. Aku persembahkan kepada-Mu segala sengsara-Ku dan Kehendak-Ku yang tak berubah, bahwa dalam kebenaran tidak bertentangan dengan kehendak-Mu, sebab Kita senantiasa Satu…. Bapa, Aku hancur binasa, namun dengan demikian Kasih Kita akan dikenali. Kehendak-Mu-lah yang terjadi, bukan Kehendak-Ku!

Lagi, Aku kembali untuk membangunkan Murid-murid-Ku, tetapi berkas-berkas sinar Keadilan Ilahi telah meninggalkan-Ku dalam keterpurukan yang mengerikan…. Mereka diliputi ketakutan kala mereka melihat-Ku bagai seorang gila, dan dia yang paling menderita adalah Yohanes. Aku diam … mereka terpaku…. Hanya Petrus yang memiliki keberanian untuk berbicara. Petrus yang malang, andai saja ia tahu bahwa sebagian sengsara-Ku diakibatkan olehnya.

Aku membawa serta ketiga sahabat-Ku agar Aku dapat beristirahat dalam mereka dan dalam kasih mereka, agar mereka dapat menolong-Ku dengan ikut ambil bagian dalam sengsara-Ku dan berdoa bersama-Ku…. Bagaimanakah akan dapat Aku gambarkan apa yang Aku rasakan kala Aku melihat mereka tertidur?

Betapa Hati-Ku berduka bahkan hingga hari ini dan, rindu mendapatkan kelegaan dalam jiwa-jiwa-Ku, Aku pergi kepada mereka dan mendapati mereka tertidur. Lebih dari sekali, ketika Aku hendak membangunkan mereka dan menyadarkan mereka, agar lepas dari kekhawatiran-kekhawatiran mereka, mereka menjawab-Ku, jika tidak dengan perkataan, dengan perbuatan, “Jangan sekarang, aku terlalu lelah; ada banyak hal yang harus aku kerjakan; tidak baik bagi kesehatanku; aku butuh sedikit waktu; aku butuh ketenangan.”

Aku mendesak dan dengan lembut berkata kepada jiwa: Janganlah takut. Jika demi Aku engkau mengorbankan istirahatmu, Aku akan mengganjarimu. Mari dan berdoalah bersama-Ku, hanya satu jam saja! Lihat, inilah saat di mana Aku membutuhkanmu! Jika engkau berhenti, tidakkah engkau sekarang akan ketinggalan? Berapa banyak kali Aku mendengar jawaban yang sama!

Jiwa yang malang, engkau tak sanggup berjaga satu jam saja bersama-Ku. Segera Aku akan datang dan engkau tidak akan mendengar Aku sebab engkau tertidur. Aku rindu menganugerahimu Rahmat, tetapi karena engkau tertidur, engkau tidak akan dapat menerimanya. Dan siapakah yang akan dapat menjamin bahwa kelak engkau akan mempunyai kekuatan untuk bangun ?… Mungkin karena tidak mendapatkan makanan, jiwamu akan lemah dan engkau tidak akan dapat keluar dari kelesuan itu.

Banyak jiwa-jiwa terkejut oleh kematian di tengah tidur yang pulas dan, di manakah dan bagaimanakah mereka terbangun?

Jiwa-jiwa terkasih, Aku juga hendak mengajarkan kepada kalian bagaimana tak berguna dan sia-sianya mencari penghiburan dalam makhluk ciptaan. Betapa sering mereka tertidur dan, bukannya mendapatkan kelegaan yang Aku cari dalam diri mereka, malahan Aku pergi dengan kepahitan sebab mereka tidak menanggapi kerinduan Kami pun kasih Kami.

Ketika Aku berdoa kepada BapaKu dan memohon pertolongan, jiwa-Ku yang berduka dan ditinggalkan menderita sakrat maut. Aku merasa dikuasai oleh beban paling ngeri dari kedurhakaan.

Darah yang memancar dari segenap pori-pori Tubuh-Ku dan yang dalam waktu singkat akan memancar keluar dari segala luka-luka-Ku, akan menjadi sia-sia bagi sejumlah besar jiwa-jiwa yang akan tersesat. Banyak yang akan menghinakan Aku dan banyak yang tidak akan mengenali Aku! Sebentar lagi Aku akan menumpahkan Darah-Ku bagi semua orang dan jasa-jasa-Ku akan diperuntukkan bagi masing-masing dari mereka. Darah Ilahi! Jasa-jasa yang tak terhingga! Namun demikian, tiada berguna bagi begitu banyak, banyak sekali jiwa-jiwa.

Tetapi pada waktu itu Aku telah sepenuhnya siap untuk menghadapi segala hal lainnya, dan Kehendak-Ku tunduk pada kegenapan Passio-Ku.

Wahai manusia, jika Aku menderita, sudahlah pasti tidak akan tanpa buah ataupun tanpa alasan. Buah-buah yang Aku peroleh adalah Kemuliaan dan Kasih. Sekarang terserah kalian, dengan bantuan-Ku, untuk menunjukkan kepada-Ku bahwa kalian mensyukuri karya-Ku.

Aku tidak pernah lelah! Datanglah kepada-Ku! Datanglah kepada Dia yang berkobar-kobar dalam Kasih kepada kalian dan Dia yang hanya tahu bagaimana memberikan kepada kalian Kasih sejati yang bertahta di Surga dan yang mengubah kalian sekarang di dunia.

Jiwa-jiwa yang mencicipi dahaga-Ku, minumlah dari Cawan kepahitan dan kemuliaan-Ku, sebab Aku berkata kepada kalian bahwa Bapa menghendaki mencadangkan beberapa tetes dari Cawan ini tepat untuk kalian. Pikirkanlah mengenai sedikit tetes yang diambil dari-Ku dan kemudian, jika kalian percaya, katakanlah kepada-Ku bahwa kalian tidak menghendakinya. Aku tidak menetapkan batasan dan demikian pula hendaknya kalian. Aku dihancurbinasakan tanpa belas kasihan. Demi kasih, sepatutnyalah kalian mengijinkan-Ku menghancurbinasakan kebanggaan dirimu.

Aku-lah Dia yang berkarya dalam diri kalian, sama seperti BapaKu berkarya dalam DiriKu ketika di Taman.

Aku-lah Dia yang memberikan penderitaan kepada kalian agar suatu hari kelak kalian dapat berbahagia. Taatlah senantiasa; taatlah dalam meneladani Aku sebab ini akan banyak membantu kalian dan akan sungguh menyenangkan Aku. Janganlah kehilangan suatupun, melainkan perolehlah kasih. Bagaimanakah mungkin Aku akan membiarkan jiwa-jiwa yang Aku kasihi menderita kehilangan yang sesungguhnya sementara mereka berusaha menunjukkan kasih kepada-Ku?

Aku menantimu. Aku senantiasa menanti dan Aku tidak akan lelah. Datanglah kepada-Ku; datanglah seperti apa adanya engkau, tak mengapa asalkan engkau datang. Maka engkau akan melihat bahwa Aku akan menghiasi kepalamu dengan perhiasan-perhiasan, dengan butiran-butiran Darah yang Aku curahkan di Getsemani - butiran-butiran itu adalah milikmu, jika engkau menghendakinya. Datanglah, jiwa, datanglah kepada Yesus yang memanggilmu.

Aku mengatakan: BapaKu; Aku tidak mengatakan: AllahKu. Inilah yang hendak Aku ajarkan kepadamu: apabila hatimu menderita begitu hebat, hendaklah engkau katakan “Bapa-ku” dan mohonlah penghiburan dari-Nya. Tunjukkanlah kepada-Nya penderitaanmu, ketakutanmu, dan dengan mengaduh ingatkanlah Dia bahwa kalian adalah anak-anak-Nya. Katakanlah kepada-Nya bahwa jiwamu tak lagi sanggup menanggungnya! Mohonlah dengan kepercayaan seorang kanak-kanak dan nantikanlah, sebab Bapa-mu akan menolongmu; Ia akan memberimu dan jiwa-jiwa yang percaya, kekuatan yang diperlukan untuk menghadapi pencobaan-pencobaanmu….

Inilah Cawan yang Aku terima dan Aku teguk hingga tetes terakhir. Semuanya demi mengajarkan kepada kalian, anak-anak terkasih, untuk tidak pernah lagi percaya bahwa penderitaan adalah sia-sia. Jika kalian tidak melihat hasilnya senantiasa dicapai, serahkanlah penghakimanmu dan ijinkanlah Kehendak Ilahi digenapi dalam diri kalian.

Aku tidak mundur. Sebaliknyalah, tahu bahwa di Tamanlah mereka akan menangkap-Ku, Aku tinggal di sana. Aku tak ingin melarikan diri dari para musuh-Ku….

Puteri-Ku, malam ini ijinkanlah Darah-Ku mengairi serta menguatkan akar-akar ketiadaanmu.

1 komentar:

Selamat Datang Di Blogger Ignasius Fandy Jayanto